JATIMPOS.CO/KOTA MALANG - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang coba menyulap Terminal Madyopuro sebagai wisata dan rest area.

Kepala Dishub Kota Malang Handi Priyanto menyampaikan, ini merupakan program unggulan 2021 untuk terminal Madyopuro sebagai terminal wisata dan rest area.

"Terminal Madyopuro secara existing sehari-hari sepi, angkot yang jalan hanya belasan dan penumpang sedikit. Jelang sore terminal sudah sepi tidak ada aktifitas," kata Handi Priyanto, Sabtu (30/01/2021).

Pihak Dishub berupaya menjadikan terminal Madyopuro antarmoda yang menghubungkan Bandara Abdulrachman Saleh, Stasiun Kota Baru dan Terminal Arjosari dengan kawasan BTS (Bromo Tengger Semeru).

"Terminal ini nanti akan menjadi titik keberangkatan hardtop yang akan ke BTS. Menjadi titik start dan finish Bus Wisata Macyto," ujarnya.

Di sisi lain terminal tersebut akan dijadikan sentra oleh oleh khas Malang dan pusat kuliner.

"Nanti juga akan dimeriahkan dengan live music perkusi untuk membuat suasana homely dan menyemarakkan malam," katanya.

Handi melnjutkan, Terminal Madyopuro juga akan dilengkapi dengan fasilitas penunjang ada musholla, tourist information, toilet, pijat reflexy dan tempat parkir.

"Tentunya dengan penerapan protokol kesehatan dan full system chasless disemua layanan dalam terminal wisata mulai dari penjualan makanan, oleh-oleh dan parkir," katanya.

Handi meyakini, dengan program unggulan Dishub Kota Malang itu akan berdampak positif seperti nemudahkan wisatawan yang akan ke Bromo Tengger Semeru. Lebih meningkatkan kujungan wisata ke Malang.

Selain itu juga dapat menghidupkan dan meningkatkan produksi UMKM Kota Malang. Menggerakkan perekonomian masyarakat. Terminal menjadi hidup dan beroperasi 24 jam dan dapat meningkatkan okupansi penumpang angkot.

"Hal itu tentunya diperlukan kolaborasi dan kerja bareng antara Dishub, Disporapar, Diskopindag dan lainnya," ujar Kadishub Kota Malang Handi Priyanto. (yon)