JATIMPOS.CO/KABUPATEN MALANG - Intensitas curah hujan yang begitu tinggi membuat air sungai meluap, hingga mengakibatkan erosi dan bencana alam tanah longsor beberapa hari ini.

Insiden itu membawa korban jiwa, salah seorang warga rumahnya yang berdekatan dengan lokasi dilaporkan terseret dan terbawa arus sungai yang deras.

Tak ingin menimbulkan korban jiwa lagi, BKPB (Badan Kesehatan dan Penanggulangan Bencana) Ormas Pemuda Pancasila Kota Batu, yang diketuai Gaib Sampurno bahu membahu turut serta mencari korban yang terseret banjir di Desa Turus, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, pada Minggu (7/2/2021).

Menurutnya, pencarian korban yang hanyut terseret itu, dilakukan selama enam hari berturut-turut tanpa kenal lelah hingga terhitung pada hari ini.

"Ya awal kejadian pada saat itu, ada dua orang sedang tidur di pondok ladang, dengan nama Kamid dan istrinya. Jadi, korban ini tertidur dengan lelap saat malam hari," kata Gaib Sampurno, kepada awak media.

Kakek tiga cucu ini menambahkan, pada saat kejadian pada malam itu hujan sedang lebat sekali, hingga mengakibatkan banjir besar dari Sungai Konto, yang menyeret berapa bagian sawah warga dan korban tersebut.

"Jadi pada saat itu, cuaca sangat ekstrim dekali. Kami sebagai BKPB Pemuda Pancasila Kota Batu dengan di bekali perahu oleh masyarakat Desa Ngantang, dan dengan peralatan seadaanya, tetap semangat untuk mencari korban.

Namun, ditengah pencarian di hari ke enam info imbauan dari Basarnas, bahwasanya hari ini adalah pencarian terakhir.

"Kami berharap, semoga hari ini cepat ketemu korban tersebut, dan anggota BKPB Pemuda Pancasila Kota Batu tetap semangat dan tak kenal tanpa lelah tetap membantu kepada warga masyarakat yang membutuhkan," pungkasnya. (yon)