JATIMPOS.CO/TUBAN – Minat kaum muslimin di Kabupaten Tuban untuk menunaikan ibadah haji tampaknya kian tinggi. Data dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Tuban menunjukkan pada 2020 angka pendaftar mencapai 4076.
“Setiap harinya selalu ada pendaftar baru,” kata Kasi Haji dan Umroh Umi Kulsum di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Tuban dikonfirmasi, Selasa (02/03).
Dikatakannya, meski di tengah pandemi covid-19 setiap harinya ada saja orang yang mendaftar. Pendaftar haji yang semakin tinggi menunjukkan kesadaran masyarakat Tuban dalam menyempurnakan syarat rukun islam juga kian tinggi.
Dari angka itu, biaya daftar haji sebesar Rp 25 juta masih didominasi dari kalangan petani. Selebihnya dari kalangan pedagang, pegawai negeri sipil (PNS) dan pekerja swasta.
“Hampir sekitar 50 persen didominasi dari para petani,” jelasnya.
Hanya saja, lanjut dia, para CJH harus bersabar mengingat masa tunggu (waiting list) keberangkatan sampai 31 tahun dari sejak pendaftaran. Hal ini dipengaruhi jumlah pendaftar yang kian gemuk sementara tidak sebanding dengan angka keberangkatan. Yakni rata-rata di Tuban antara 900 – 1200 CJH yang berangkat setiap tahunnya.
“Karena tingginya animo masyarakat kaum muslimin,” ungkapnya.
Perempuan asal Kecamatan Plumpang ini menyebut sampai 2020 ini antrian keberangkatan di Kabupaten Tuban sebanyak 37 ribu CJH. Jumlah ini terus merangkak naik seiring pendaftaran baru.
Dia menyebutkan, dari puluhan ribu CJH itu mekanisme penentuan yang dapat diberangkatkan sesuai jadwal tunggunya yakni mereka yang datanya sudah disampaikan ke Kanwil Kemenag Jawa Timur untuk di-up date data. Selanjutnya akan diketahui nama-nama yang benar-benar akan diberangkatkan sesuai daftar tunggunya. (min)