JATIMPOS.CO/KOTA MADIUN -Wali Kota Madiun bersama Forkopimda Kota Madiun dan OPD serta Stakeholder terkait meninjau kesiapan fasilitas umum (Fasum) di wilayah Kota Madiun, Kamis (6/5/2021).

Peninjauan fasilitas umum menjelang lebaran ini merupakan agenda rutin yang dilakukan Forkopimda Kota Madiun. Salah satu lokasi yang ditinjau adalah Pasar Besar Madiun (PBM).

Peninjauan Fasum menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H/2021 M ini dilakukan untuk mengecek ketersediaan bahan pokok maupun keperluan sandang. Selain itu juga bertujuan untuk memantau persiapan lebaran dan stok berbagai kebutuhan masyarakat.

Wali Kota Madiun, H. Maidi mengatakan, berdasarkan pemantauan tersebut diketahui bahwa stok bahan kebutuhan pokok di pasaran masih cukup aman. Selain itu, tidak terjadi lonjakan harga yang signifikan.

Selain meninjau stok dan harga komoditas, kunjungan Wali Kota Madiun itu juga untuk mengingatkan masyarakat agar tetap menjaga protokol kesehatan. Apalagi, saat ini kondisi pasar cukup ramai dengan pengunjung yang ingin berbelanja kebutuhan lebaran.

‘’ Belanja boleh, tapi protokol kesehatan harus tetap dijaga. Utamakan keselamatan dan kesehatan diri sendiri dan keluarga,’’ tegas Wali Kota Madiun.

Wali Kota Madiun dan Kapolres Madiun Kota mendampingi Tim Satgas Covid - 19 Pusat meninjau langsung Posko PPKM Mikro Kelurahan Winongo.
----------------------------------------------
Sementara untuk memastikan agar tidak terjadi lonjakan pasien Covid - 19 menjelang lebaran, Wali Kota Madiun bersama Forkopimda Kota Madiun sebelumnya telah melakukan pengecekan di sejumlah Posko Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Kota Madiun.

Hal itu menyusul datangnya Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 tingkat pusat, yaitu Kombes Pol. Dally Achmad Mutiara, S.I.K dan Andi Ilham Said, MSOM, Ph.D.

Ada tiga lokasi yang dikunjungi yakni bekas Rumah Tahanan Militer (RTM), Kampung Tangguh Semeru (KTS) Keluruhan Winongo dan KTS Mojorejo. Dalam kunjungannya itu, Tim Satgas Tingkat Pusat juga melakukan identifikasi hambatan yang terjadi di daerah untuk selanjutnya dikoordinasikan dengan pemerintah pusat.

Tim Pakar Satgas Covid-19 pusat, Andi Ilham Said, MSOM, Ph.D. mengatakan, PPKM Mikro yang selama ini diberlakukan pemerintah diakui mampu menurunkan penyebaran Covid-19 secara nasional. Menurutnya, KTS yang diinisiasi Polda Jawa Timur untuk diterapkan di masing-masing daerah di Jatim merupakan upaya positif yang bisa dijadikan tolak ukur daerah lain untuk bisa mengikuti.

“ Saya melihat ada beberapa inovasi baru yang berbeda dengan daerah lain sehingga ini bisa menjadi keunggulan yang akan kita bawa ke pusat. Jadi nanti kita punya KTS di seluruh Indonesia seperti yang ada di Kota Madiun ini, " jelasnya.

Andi Ilham Said, juga menimbau kepada masyarakat agar menerapkan 5 M, meliputi memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.

" Kita harus sama-sama berusaha untuk menghadapi, karena ini bukan hanya tugas pemerintah dan satgas covid-19, tapi juga tugas masyarakat,” ungkapnya.

Sementara itu, Wali Kota Madiun, H. Maidi mengatakan, bahwa Pemkot Madiun terus berupaya menekan penyebaran covid-19, dengan cara mengoptimalkan posko PPKM Mikro di setiap kelurahan termasuk KTS. Serta, ruang isolasi yang akan digunakan sebagai area karantina bagi pemudik yang nekat pulang selama masa peniadaan mudik lebaran 2021.

Menurutnya, ada tiga lokasi yang disiapkan yakni Asrama Haji dengan kapasitas 150 tempat tidur , Komplek Stadion Wilis ada 60 tempat tidur dan di bekas Rumah Tahanan Militer (RTM) berkapasitas 50 hingga 60 tempat tidur.

Tak hanya itu, Wali Kota Madiun juga mengimbau kepada OPD terkait untuk melaksanakan tugas dan fungsinya secara optimal. Salah satunya, Dinas Perhubungan untuk mengatur lalu lintas kota. Serta, mengurai kepadatan di beberapa jalan protokol kota.

" Bila perlu satgas terkecil di tingkat kelurahan itu yang akan melakukan 3T, yakni tracing, testing dan treatment ketika ada pendatang dari luar kota masuk ke wilayah Kota Madiun, " tegasnya. (Adv/jum).