JATIMPOS.CO/KOTA MADIUN – Tim verifikasi lapangan evaluasi Kota Layak Anak (KLA) dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA) melakukan verifikasi lapangan evaluasi KLA Kota Madiun secara virtual di GCIO Dinas Kominfo Kota Madiun, Senin (31/5/2021).
Dalam kegiatan itu, Wali Kota Madiun, H. Maidi memaparkan berbagai inovasi yang telah dilakukan untuk mendukung program Kota Layak Anak tersebut.
Ada enam indikator KLA yang sudah dilaksanakan Pemkot Madiun. Yaitu, kelembagaan, hak sipil dan kebebasan. Lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif. Kesehatan dasar dan kesejahteraan. Pendidikan, Pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya serta perlindungan khusus.
Kebijakan terbaru, untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak, utamanya di masa pandemi covid-19, pihaknya mengadakan kegiatan pembelajaran di luar kelas atau outdoor learning bagi siswa jenjang SD maupun SMP dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid - 19 secara ketat.
" Ada atau tidak ada penilaian, Kota Madiun sudah komitmen untuk menjadi Kota Layak Anak. Maka, semua kebutuhan anak mulai dari kandungan, sampai lahir, hingga menjelang dewasa kami penuhi,’’ tuturnya.
OPD terkait mengikuti verifikasi lapangan evaluasi KLA di GCIO Kota Madiun
-----------------------------------
Wali Kota Madiun pun optimis Kota Madiun tetap dapat mempertahankan predikat Kota Layak Anak. Apalagi, para juri juga memberikan apresiasi terhadap seluruh inovasi yang telah dilaksanakan Pemkot Madiun.
Lebih lanjut dia katakan, untuk mendukung Kota Layak Anak itu, Pemkot Madiun sudah melaksanakan sejumlah inovasi. Diantaranya mengurangi angka stunting dan hamil resiko tinggi melalui program Pendekar Hati.
Kemudian, pemenuhan sarana prasarana anak di fasilitas umum, Wi-Fi dan Laptop Gratis untuk menunjang pembelajaran, hingga edukasi orang tua jadi guru untuk membantu siswa menjalankan sekolah daring.
“ Semua taman di Kota Madiun sudah ada mainan anak. Kemudian ada lapak UMKM itu tujuannya agar anak-anak tidak pergi jauh-jauh. Tempat baca serta Wifi gratis yang sudah terpasang di 1.750 titik sampai tingkat RT dan pos kamling,” ujarnya.
Selain itu, berdasarkan piramida penduduk Kota Madiun saat ini angka usia produktif lebih banyak dibandingkan usia pengganti. Persentase anak-anak di Kota Madiun hanya 34 persen. Karenanya, generasi penerus ini harus unggul.
‘’Generasi yang sedikit ini harus cerdas. Maka, semua fasilitas di kota ini mengarah ke Kota Layak Anak supaya semua kebutuhannya terpenuhi,’’ jelasnya. (Adv/jum).