JATIMPOS.CO/KOTA MALANG - Vaksinasi Covid-19 tahap kedua yang menyasar pelayanan publik kini menyasar ke para driver ojek online (Ojol) yang berada di Kota Malang, Jawa Timur.
Serbuan vaksinasi ini gencar dilakukan oleh pihak Kodam V/Brawijaya. Setidaknya terdapat 285 driver ojol yang saat ini tengah mengikuti proses vaksinasi oleh pihak Kesdam V/Brawijaya.
“Totalnya ada 285 driver. Vaksin itu juga ditujukan bagi para Purnawirawan, KBT, tenaga kesehatan dan tenaga pendidik,” kata Kakesdam V/Brawijaya, Kolonel Ckm dr Yanuar Fitriadi, Kamis (3/6/2021) siang.
Meski melibatkan banyak massa, Yanuar menyebut jika pelaksanaan vaksinasi itu tetap mengacu pada protokol kesehatan, terutama para peserta vaksin diwajibkan untuk mencuci tangan terlebih dahulu. Termasuk pengecekan kondisi kesehatan.
Yanuar menambahkan, meski sudah mengikuti proses vaksinasi bukan berarti masyarakat terbebas dari pandemi Covid-19. “Vaksin itu untuk anti bodi. Masyarakat tetap memberlakukan protokol kesehatan,” pungkasnya.
Sementara itu, Adi (35) tahun, salah satu peserta vaksinasi dari pihak ojol mengaku sangat antusias mengikuti adanya vaksinasi tersebut yang dilakukan Kodam V/Brawijaya.
"Saya tidak takut lagi dengan adanya pandemi setelah ikut vaksinasidari Kodam," ungkapnya.
Kendati demikian, kata Adi, keberanian itupun harus diselingi dengan adanya penerapan protokol kesehatan. "Sesuai penjelasan dari bapak TNI tadi, senjata kita cuma itu (prokes)," bebernya.
Untuk diketahui, vaksinasi itu akan digelar selama 3 hari. Bahkan, pihak Kodam pun menargetkan 250 masyarakat yang harus sudah divaksin dalam sehari.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif, mengatakan saat ini pihaknya juga sedang mempersiapkan untuk pemberian vaksin Covid-19 kepada para pra lansia, masing-masing ketua RT/RW, organisasi masyarakat hingga driver ojol.
Pelaksanaannya pun juga akan dilakukan secara bertahap, di mana para pra lansia ini akan mendapatkan prioritas awal penerima vaksin.
"Pra lansia ini jadi di usia 50-59 tahun. Ini yang akan kami siapkan. Dan pelaksanaannya nanti ada di masing-masing puskemas," ucap dr Husnul Muarif.
Setelah menyasar kepada pra lansia, kemudian vaksinasi akan dilanjutkan kepada para Ketua RT/RW hingga ormas dan para driver ojol.
Baru setelah itu, berlanjut ke petugas pelayanan publik di ritel-ritel modern dan menyasar kepada masyarakat umum.
"Memang selama petugas di ritel-ritel modern belum divaksin. Karena kami juga melihat ketersediaan vaksin yang ada," ucapnya.
Sementara itu, khusus bagi para driver ojol, dr Husnul meminta kepada asosiasi ojol agar menyerahkan data jumlah driver ojol sebelum mendapatkan vaksin.
Penyerahan data driver ojol tersebut bisa langsung dilakukan ke Kantor Dinas Kesehatan Kota Malang yang terletak di daerah Sulfat Kota Malang.
"Kemarin asosiasinya sudah telepon saya. Mudah-mudahan bisa segera berkordinasi, datang ke kantor Dinkes Kota Malang, termasuk bagi para ritel agar segera mendaftarkan karyawannya agar bisa segera kami data," tandasnya. (yus)