JATIMPOS.CO/MADIUN – Wali Kota Madiun, Maidi kembali menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak Covid - 19. Kali ini bantuan diberikan kepada anak yatim dan yatim piatu korban Covid-19. Tidak hanya bantuan sembako, Wali Kota Madiun juga memberikan santunan serta menyiapkan anggaran pendidikan dan pekerjaan.
Setidaknya ada 166 anak yatim, piatu, dan yatim piatu korban Covid -19 hasil pendataan sementara yang diberikan bantuan dari Pemkot Madiun.
Seperti yang terlihat di Jl Lambang Sari III no. 24 dan Jl Maskumambang Kelurahan Sogaten serta di Bumi Mas, Kota Madiun. Bersama dengan Dinas Kesehatan, Wali Kota Madiun memberikan santunan kepada anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal dunia karena Covid - 19.
‘’ Hari ini kita cek anak yatim dan yatim piatu yang orang tuanya meninggal karena Covid-19. Kita beri bantuan dan santunan. Yang saat ini tengah kuliah, tidak boleh putus. Perwalnya sedang kita ubah agar mereka yang kuliah ini bisa kita biayai sampai lulus,’’ kata Wali Kota Madiun, Maidi, Jumat (6/8/2021).
Wali Kota Madiun sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 9 juta setahun untuk membantu perkuliahan tersebut. Sedangkan mereka yang masih SD dan SMP akan dipantau untuk memastikan kebutuhannya terpenuhi. Apalagi selama ini Pemkot Madiun memang sudah menggratiskan biaya untuk SD dan SMP.
" Namun, tentu keperluan pendidikan tidak sekedar biaya bulanan sekolah. Karenanya, pemantauan dilakukan untuk memastikan kebutuhan pendidikan mereka tercukupi, " ungkapnya.
Lebih lanjut dia katakan, untuk santunan anak yatim, piatu, dan yatim piatu sampai anak-anak yang tidak mampu sudah diatur dalam Peraturan Wali Kota (Perwal). Perwal ini nanti akan disempurnakan agar juga bisa meng-Cover pendidikan anak yatim-piatu, khususnya korban Covid-19. " Prinsipnya mereka tidak boleh putus sekolah,’’ tegasnya.
Menurutnya, hal itu dilakukan semata untuk kesejahteraan serta memberikan hak pendidikan masyarakat. Putusnya pendidikan erat kaitannya dengan pengangguran dan kemiskinan. Wali Kota Madiun tentunya tidak ingin masyarakatnya menganggur dan dekat dengan kemiskinan. Sebaliknya, potensi ke jurang kemiskinan tersebut segera diantisipasi.
‘’ Pemerintah harus hadir untuk masyarakatnya. Mereka tetap harus bisa mandiri biarpun sudah ditinggal orang tua,’’ imbuhnya.
Selain pendidikan, Wali Kota Madiun juga menawarkan pekerjaan bagi mereka yang sudah lulus tingkat SMA maupun kuliah. Seperti Wahyu Krisna Hermansyah anak yatim piatu warga Kelurahan Sogaten yang ditawari bergabung sebagai tenaga upahan di Satpol PP Kota Madiun. Tidak sekali ini saja, Pemkot Madiun sebelumnya sudah merekrut sekitar 46 anak yatim dan yatim piatu untuk bekerja di pemerintahan.
‘’ Mereka yang sudah lulus SMA dan tidak melanjutkan, kita tawari pekerjaan. Setiap tahun kana da ratusan yang pensiun dan belum ada penggatinya. Ya biar diisi anak-anak seperti ini lah,’’ ucapnya.
Wali Kota Madiun juga berharap PPKM di Kota Madiun levelnya semakin menurun. “ Alhamdulillah, peta persebaran Covid 19 Kota Madiun sudah orange. Perlahan namun pasti dengan dukungan semua pihak akan terus menjadi Zona Kuning dan menjadi Zona Hijau. Ini harapan kita bersama, ” pungkasnya. (Adv/jum).