JATIMPOS.CO/TUBAN – Rapat paripurna persetujuan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (P-APBD) 2021 pada Kamis (26/08) kemarin ada insiden memalukan. Juru bicara dari fraksi Partai Demokrat Keadilan Sejahtera ‘keseleo’ alias salah baca teks tentang pandangan akhir fraksi terkait P-APBD.

Saat itu Sukat yang yang diberi tanggung jawab membacakan pandangan akhir fraksi harus terhenti saat membaca kata ‘mekanismenya’. Karena salah baca, kata ‘mekanismenya’ terpaksa harus dibaca lebih dari enam kali dan sempat dieja dan didekte oleh peserta rapat.  Sontak Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky dan Wakil Bupati Riyadi, Ketua DPRD Miyadi dan peserta rapat lainnya tidak mampu menahan tawa.

“Harap maklum karena sudah tua,” ledek peserta rapat kepada Mbah Sukat.

Pria kelahiran Tuban, 01 Juli 1968 terus berupaya membaca dengan benar kata ‘Mekanismenya’. Alhasil Sukat lancar membacakan pandangan akhir fraksi sampai pada penutup. Fraksi Demokrat menerima dan menyetujui perubahan P-APBD 2021.

Usai membacakan pandangan akhir dan meninggalkan podium, politisi PKS Dapil III terlihat santai saat kembali ke tempat duduk semula, sembari mendengar tawa peserta rapat meledek dirinya.

Selain itu, dari pantauan Jatim Pos,  suasana dan pemandangan rapat juga berbeda. Peserta rapat lebih didominasi dari kehadiran pimpinan OPD. Meski dinyatakan sudah kuorum namun para wakil rakyat lebih memilih mengikuti rapat secara virtual atau daring. Terlihat kehadiran wakil rakyat yang di ruang paripurna tidak lebih dari 25 orang. Hanya beberapa perwakilan fraksi yang ditugaskan membacakan pandangan akhir tentang P-APBD 2021.

Kondisi ini berbanding terbalik saat rapat dengan agenda perumusan  P-APBD 2021 pada awal Agustus lalu, (05/08).  Mereka bersama-sama bertolak ke Jogjakarta. Saat itu seluruh alat kelengkapan dewan beramai-ramai membahas nota penjelasan Kebijakan Umum Perubahan APBD 2021. Persisnya di Hotel Swiss Bel Butik Jogjakarta selama tiga hari.  (min)