JATIMPOS.CO/KABUPATEN MADIUN - Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun menggelar gladi kesiapsiagaan dini penanggulangan bencana berbasis vegetasi di Dusun Jengglik, Desa Kare, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Kamis (24/3/2022).

Selain Bupati Madiun, kegiatan tersebut juga diikuti Forkopimda Kabupaten Madiun dengan melibatkan berbagai unsur terdiri dari BPBD Provinsi Jatim, BPBD Kabupaten Madiun, TNI, Polri, Brimob, Perum Jasa Tirta, Perhutani, relawan dan masyarakat serta unsur relawan lainnya.

Dalam kegiatan mitigasi bencana itu juga dilaksanakan gerakan penghijauan berupa penanaman bibit pohon produktif seperti durian, jeruk, sengon, alpukat, kelengkeng, jambu biji, dan aren. Total ada sekitar 12 ribu bibit dari PJT I Madiun, dan 400 bibit dari BPBD Provinsi Jawa Timur.

Bupati Madiun bersama relawan berbagai unsur usai penanaman pohon.
-----------------------------------------------

" Kegiatan ini rutin setiap tahun pasti kita jalankan, jadi ketika kita sudah memahami bahwa bencana itu terjadi karena dua hal, yaitu karena alam dan tangan manusia. Makanya kita berupaya bagaimana mencegahnya, " jelas Bupati Madiun, Ahmad Dawami usai penanaman pohon di Desa Kare tersebut.

Wilayah - wilayah yang berpotensi rawan bencana menjadi atensi yang diprioritaskan untuk pencegahan bencana. Pencegahan pun juga harus diantisipasi agar tidak berakibat kerusakan yang parah, baik dari segi ekonomi, sosial, ataupun struktural.

" Kegiatan ini sebagai salah satu upaya untuk membangun komitmen dan kesadaran bersama bahwa upaya penanggulangan bencana melalui penguatan upaya pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan secara dini adalah tanggung jawab bersama, " ucapnya.

Lebih lanjut dia katakan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap bencana yang sering terjadi di Kabupaten Madiun. Selain itu juga untuk menjaga keseimbangan ekosistem alam, oleh sebab itulah kesadaran masyarakat juga harus dibangun.

" Dengan kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kepekaan dan kesadaran masyarakat dalam menghadapi risiko dan dampak bencana, meminimalisir kerusakan sumber daya alam, meminimalisir kerugian ekonomi, serta membuat masyarakat merasa lebih aman dan nyaman, " pungkasnya. (jum).