JATIMPOS.CO/KOTA MADIUN - Wali Kota Madiun, Maidi bersama Wakil Wali Kota Madiun, Inda Raya dan Sekda Kota Madiun, Soeko Dwi Handiarto melakukan penandatanganan komitmen bersama program pengembangan Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional- Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (SP4N - LAPOR!) di Kota Madiun.

Penandatangan yang dilakukan di Gedung GCIO Dinas Kominfo Kota Madiun pada Jumat (1/4/2022) tersebut juga diikuti seluruh OPD yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Madiun, Asisten, Staf Ahli dan Direktur BUMN di Kota Madiun.

Sebagai bentuk komitmen bersama pada kesempatan itu Wali Kota Madiun, Maidi juga menyematkan pin SP4N-LAPOR! secara simbolis kepada Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Kota Madiun, Haris Rahmanudin dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Madiun, Agus Siswanta.

Wali Kota Madiun, Maidi mengatakan kegiatan ini diselenggarakan di antaranya untuk meningkatkan komitmen pimpinan di lingkungan Pemerintah Kota Madiun terhadap pengembangan SP4N LAPOR! sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas penanganan pengaduan masyarakat.

" Insya Allah Kota Madiun ini komitmen, dan BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) ini menjadi bagian kepuasan kita bekerja setiap hari, " ungkapnya.

Menurutnya, sesuai tugas pokok fungsinya jika ada aduan dari masyarakat, maka pengelola pengaduan akan merespon dengan cepat. Sehingga tingkat kepuasan masyarakat di Kota Madiun ini cukup meningkat.

Bahkan sebelum adanya pengaduan, Wali Kota Madiun telah menerapkan kegiatan Jumat Bersepeda. Kegiatan ini rutin dilakukan bersama DPRD dan OPD dilingkungan Pemkot Madiun dengan bersepeda keliling. Tujuannya untuk mendengar dan melihat secara langsung permasalahan-permasalahan yang ada ditengah-tengah masyarakat.

“ Setiap Jumat saya bersama OPD dan dewan selalu bersepeda untuk belanja masalah. Itu saya lakukan dari RT ke RT, sehingga sebelum ada pengaduan, masalah itu sudah kita selesaikkan dilapangan,” tuturnya.

Lebih lanjut dia katakan, meski seluruh sistem yang diminta Kemenpan-RB telah dijalankan, mantan Sekda Kota Madiun ini  berharap tetap adanya rekomendasi guna kemajuan Kota Madiun kedepan.

Sementara itu, Asisten Deputi Transformasi Digital Pelayanan Publik Kementerian PANRB, Yanuar Ahmad mengapresiasi Pemkot Madiun. Karena, sesuai data pengelolaan SP4N-LAPOR! dari 1 Januari - 31 Desember 2021 di Kota Madiun menunjukkan hasil yang cukup baik dan sudah terlihat komitmen untuk menyelesaikan pengaduan yang diterimanya.

" Alhamdulillah kami mengapresiasi bahwa Kota Madiun ini sudah terlihat komitmen untuk menyelesaikan pengaduan yang diterimanya, " ungkap Yanuar Ahmad.

Menurutnya, sesuai data pengelolaan SP4N-LAPOR! dari 1 Januari - 31 Desember 2021 di Kota Madiun, total ada 213 laporan pengaduan dengan tingkat penyelesaian 202 pengaduan atau sudah lebih dari 80 persen.

Topik yang terbanyak, yaitu terkait isu - isu yang ada di masyarakat mengenai jaringan internet, kesehatan, layanan online atau aplikasi, administrasi kependudukan, tenaga kerja, infrastruktur jalan dan termasuk listrik.

Kalau dilihat secara statistika, menurut Yanuar semua yang dikelola oleh pengelola pengaduan di Kota Madiun ini sangat baik. Namun, pengaduan pelayanan publik ini apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk di Kota Madiun maka jumlah pengaduan itu masih sangat sedikit.

“ Dalam review kami mengenai pengaduan, justru jumlah pelayanan publik yang banyak, yang bisa menunjukkan kualitas pelayanan publik. Maka perlu ditingkatkan lagi jumlah aduannya, " ucapnya.

Lebih lanjut dia katakan, Kota Madiun sudah cukup berprestasi didalam meningkatkan pengembangan SP4N-LAPOR!. Terbukti ditahun 2019, Pemkot Madiun berhasil meraih penghargaan TOP 30 dalam kompetisi SP4N-LAPOR! yang diselenggarakan Kemenpan-RB. Prestasi itu pun terus meningkat ditahun 2020 dengan meraih TOP 10.   

“ Mudah-mudahan Kota Madiun ini meningkat lagi prestasinya. Rangking yang lebih tinggi, dan bahkan bisa menjadi pemenang, karena pengelola pengaduan di Kota Madiun ini statistiknya sudah cukup baik, 80 persen terselesaikan semuanya. Namun perlu ditingkatkan lagi jumlah aduannya, " pungkasnya. (jum).