JATIMPOS.CO/KOTA MALANG - Aksi demonstrasi terjadi di berbagai daerah di Jawa Timur. Seperti terjadi Selasa (12/4) aliansi Mahasiswa Cipayung Plus wilayah Malang menggelar aksi damai di depan Balai Kota Malang.

Tuntutan mahasiswa dalam aksi tersebut diantaranya terkait kenaikan harga BBM, penolakan presiden tiga periode, dan kelangkaan minyak goreng. Meski demikian demo tersebut berjalan damai dan aman tanpa aksi anarkis.

Demo Arema bersatu dari beberapa komunitas yaitu Branjang Kawat, Sam Buditato, dan Parkir Boys, serta Sam kaji Eko, turut mendukung mahasiswa untuk menyampaikan aspirasinya melalui demonstrasi serempak hari Selasa, (12/4) dengan catatan jangan sampai anarkis.

Hal tersebut di sampaikan oleh ketua komunitas Sam Budi tato, silahkan menyampaikan aspirasi melalui demontrasi kita dukung tetapi jangan sampai melakukan anarkis, bumi Arema cinta damai.

"Silakan adik adik mahasiswa yang tergabung dengan Cipayung Plus menyampaikan aspirasinya melaui demontrasi, kami mendukung sepenuhnya, tetapi jangan berbuat anarkis, sebab bumi Arema cinta damai bukan suka anarkis," pesan Sam Buditato.

Sementara itu Sam Danny menyampaikan dukungan sepenuhnya kepada mahasiswa melakukan demo damai tersebut dan berharap jangan terulang lagi seperti yang terjadi demontrasi omnibus law waktu yang lalu di depan gedung DPRD Kota Malang terjadi pengerusakan terhadap fasum dan menghancurkan gedung DPRD Kota Malang.

"Adik adik mahasiwa harus lantang bersuara manyampaikan aspirasinya, tapi dengan catatan gak boleh terulang demontrasi omnibus law waktu itu, yang merusak fasum sampai menghancurkan gedung DPRD kota malang," ujarnya singkat.

Perlu di ketahui beberapa komunitas yang tergabung dengan Arema barsatu ini bertujuan untuk menjaga situasi damai di bumi Arema saat adanya demontrasi yang di lakukan oleh mahasiswa yang tergabung dengan Mahasiswa Cipayung Plus dan membantu aparat kepolisian serta TNI untuk menjaga situasi situasi aman dan kondusif.

Masih di tempat yang sama, Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika saat menerima mahasiswa pendemontrasi, menyatakan mendukung semua tuntutan mahasiswa dengan membacakannya secara langsung di hadapan mahasiswa yang sedang berunjuk rasa.

Sebagai pimpinan legislatif, sekaligus Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Malang, Made dengan tegas menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden. Serta isu lainnya yang berkaitan dengan kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok.

“Saya mengapresiasi teman-teman mahasiswa, dan saya sebagai ketua DPRD Kota Malang dan Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Malang sepakat untuk menolak penundaan pemilu dan kita akan tetap melaksanakan Pileg dan Pilpres. Gerakan harus dimulai dari bawah dengan cara diselesaikan secara bersama-sama,” jelasnya. (yon)