JATIMPOS.CO/KOTA BLITAR – Peringatan Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Juni di Kota Blitar tahun 2022 ini lebih semarak. Selama dua tahun sebelumnya hanya dirayakan sederhana karena pandemi Covid-19.

Prosesi Grebeg Pancasila itu dimulai dengan Bedhol Pusaka yang berlangsung sejak Selasa (31/5/2022) hingga esok harinya Rabu (1/6/2022).

Bedhol Pusaka adalah kirab berupa lambang budaya dan perlengkapan upacara. Kirab dimulai dari istana Gebang di Jalan Sultan Agung menuju Kantor Wali Kota Blitar di Jalan Merdeka.

Saat upacara tanggal 1 Juni, diawali dengan pagelaran sendratari, kali ini mengambil tema: “Kekuatan Pancasila Membangun Peradaban Bangsa”.

Dalam kirab ini rombongan dikawal Bregodo 1, Bregodo 6 dan Bregodo 45. Bregodo adalah pasukan khusus pengawal lambang negara, seperti prajurit keraton yang berpakaian Jawa.

Semua prosesi ritual ini kental dalam balutan budaya Jawa. Seperti perintah komandan upacara menggunakan bahasa Jawa, iringan gamelan Jawa sayup berkumandang sejak awal upacara sampai selesai digelar. Selain itu, penyerahan teks Pancasila oleh pasukan khusus ini juga dikawal prajurit Bregodo.

Wali Kota Blitar, Santoso dalam sambutannya mengatakan, kebangkitan Indonesia dari keterpurukan pandemi Covid-19 membutuhkan peradaban baru dengan kenormalan hidup baru.

"Menyikapi realitas bangsa ini, hal terpenting adalah semangat persatuan dan kesatuan. Hal ini sejalan dengan sila ketiga dari Pancasila. Yaitu persatuan Indonesia. Selain itu, semangat gotong royong harus terus kita jaga dalam upaya bangkit dari dampak pandemi. Seperti kata pepatah, ringan sama dijinjing, berat sama dipikul. Semua akan terasa ringan jika di lalui bersama sama dan saling membantu," kata Santoso, Rabu (1/6/2022).

Wali Kota Blitar Santoso (kanan) dan Ketua DPRD Syahrul Alim.

------------------------------------

Kebhinnekaan, lanjut dia, memang ada latar belakang masyarakat kulit berbeda-beda. Namun, semua sejatinya adalah warga negara Indonesia yang menjunjung nilai-nilai luhur Pancasila. Untuk itu, Semangat Bhinneka Tunggal Ika harus kita junjung tinggi.

"Berbeda-beda tetapi tetap seluruh rangkaian peringatan bulan Bung Karno sejatinya merupakan penegasan ikrar dan janji setia pemerintah dan seluruh masyarakat kota Blitar. Bahwa nilai-nilai Pancasila, wawasan kebangsaan nasionalisme harus kita jaga di seluruh bumi Nusantara," tandasnya.

Santoso menambahkan, Pancasila adalah milik kita semua seluruh bangsa Indonesia. Nilai-nilai luhur Pancasila harus kita hadirkan secara nyata dalam kehidupan kita, Pancasila harus terus menjadi nilai-nilai yang hidup dan bekerja dalam kehidupan yang bekerja dalam kebijakan dan keputusan pemerintah kota Blitar.

Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Blitar, Syahrul Alim, mengatakan Hari Lahir Pancasila merupakan bagian dari proses pembelajaran yang dilakukan secara terus menerus.

“Nilai-nilai Pancasila itu selalu diamalkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Semoga kita semua senantiasa menjadi pribadi yang dapat mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila itu,” ujarnya.

Setelah upacara Grebeg Pancasila di Alun-alun Kota Blitar pada Rabu (1/6/2022) pagi, selanjutnya dilakukan Kirab Gunungan Lima. Yakni, mengarak tumpeng berisi hasil bumi dan pertanian dari Alun-alun menuju ke kawasan Makam Bung Karno.

Gunungan lima itu sebagai simbol lima sila dalam Pancasila. Disebut Gunungan Lima, karena warga kota Blitar ingin selalu mengingat 5 sila yang ada dalam Pancasila.

Gunungan tumpeng itu kemudian akan diperebutkan oleh warga setelah tiba di makam Bung Karno.

Rupanya peringatan Bulan Bung Karno tahun ini sangat meriah. Rangkaian acara selama dua hari itu cukup beragam, mulai dari bedah pusaka, pawai lampion, kenduri seribu tumpeng, hingga kirab gunungan lima. (met)