JATIMPOS.CO/JOMBANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang kembali meraih penghargaan tingkat nasional. Kali ini, Pemkab Jombang menerima penghargaan Eradikasi Frambusia dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, melalui Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) atas keberhasilan ‘Nihil’ kasus penyakit Frambusia dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

Jombang merupakan salah satu dari 47 kabupaten kota di seluruh Indonesia yang mendapatkan penghargaan tersebut. Sertifikat penghargaan bebas penyakit patek atau koreng itu diberikan oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu, mewakili Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan diterima Bupati Jombang, Hj. Mundjidah Wahab pada puncak acara Hari Malaria Sedunia di Mandalika Kuta Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat, Selasa (31/5/2022).

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada Pemerintah Daerah yang menerima penghargaan tersebut.

"Selamat kepada daerah yang sudah mendapatkan penghargaan berupa sertifikat. Terima kasih atas kontribusi pemerintah daerah dalam membantu pemerintah mengentaskan masyarakat dari penyakit ini," tutur Maxi Rein Rondonuwu.

Bupati Jombang, Hj. Mundjidah Wahab menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi atas kinerja kolektif semua pihak, utamanya jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, Pemerintah Kabupaten Jombang menerima penghargaan sertifikat Zero Frambusia dari 47 Kabupaten/Kota se Indonesia.

Diungkapkan Bupati Mundjidah Wahab bahwa untuk bebas dari Frambusia, Pemda telah melaksanakan berbagai upaya dalam beberapa tahun terakhir. Di antaranya, melakukan surveilans atau pemantauan rutin penyakit frambusia, deteksi dini kusta dan frambusia pada anak bersamaan dengan pelaksanaan skrining kesehatan siswa baru, hingga peningkatan kemampuan dan pengetahuan kader serta petugas kesehatan.

Selain itu, lanjutnya, sarana dan prasarana serta obat-obatan terkait frambusia juga terus dipenuhi kecukupannya. Pun, demikian petugas juga aktif melakukan pendekatan kepada masyarakat agar tidak ada stigma negatif terhadap penderita frambusia.

"Masyarakat terus kita edukasi terkait frambusia ini. Bagaimana cara mencegahnya dan harus bagaimana jika mendapati gejala-gejalanya. Masyarakat juga mengindahkan himbauan dan anjuran petugas. Yang sudah baik seperti ini akan terus kita tingkatkan," tandas Bupati Mundjidah Wahab.

Drg. Budi Nugroho, MPPM yang turut serta mendampingi Bupati Mundjidah Wahab pada kegiatan tersebut menjelaskan bahwa Frambusia adalah penyakit kulit yang sudah ada sejak lama. Penyakit Frambusia adalah penyakit kulit menular menahun yang kambuhan. Penyebab penyakit Frambusia adalah kuman Treponema Perteneu, yang dimana kulit mengalami infeksi akibat bakteri tersebut.

Penyakit ini dapat tumbuh dan berkembang di daerah yang tropis, panas, dan hujan. Selain itu kebersihan lingkungan merupakan faktor penting pada penyakit ini. Pada penyakit ini bakteri tidak dapat menembus kulit utuh, tetapi masuk melalui luka lecet, goresan, atau luka infeksi kulit lain. Sudah sejak ribuan tahun silam. Karenanya, ini merupakan tantangan bagi semua untuk mengentaskan negeri ini dari penyakit tersebut. Sedangkan untuk frambusia angkanya relatif sudah sedikit.

Disebutkan Budi Nugroho pada pendengar Radio Suara Jombang 10.4 FM yang saat itu live report langsung dari lokasi kegiatan menjelaskan bahwa penilaian diawali dari verifikasi data, wawancara dengan Programer Frambusia Dinas Kesehatan dan Puskesmas, diskusi dan tanya jawab secara virtual karena masih dalam situasi pandemi Covid-19. " Kemudian diakhiri dengan paparan saya selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, pada tanggal 17 November 2021", tuturnya.

Rencana tindak lanjut hasil penilaian adalah membuat komitmen, surveilans tetap dilaksanakan meskipun kasusnya zero, anggaran untuk Frambusia lebih spesifik dan pelaksanaan promosi kesehatan tentang Frambusia kepada masyarakat. Yang paling utama tentunya adalah mempertahankan Kabupaten Jombang tetap zero kasus Frambusia, yang pada akhirnya berbuah Sertifikat Kabupaten Jombang Bebas Frambusia, pungkas drg. Budi Nugroho MPPM. (her/hms)