JATIMPOS.CO/PONOROGO - Untuk kedua kalinya Ponorogo berangkatkan exspor komoditas kunyit ke India setelah pengiriman perdana pada bulan maret yang lalu.
Peluang ekspor kunyit kering ke India terbuka lebar. Sudah berton-ton tanaman rempah-rempah kunyit yang bernama latin 'Curcuma domestica Val' itu dikirim dari Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo ke luar negeri.
Kali ini, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko memberangkatkan ekspor 300 ton kunyit kering ke India, pada Senin (8/8/2022).
Dibutuhkan ekspedisi 10 tronton untuk mengangkut komoditas ekspor senilai Rp 3 miliar tersebut.
Kang Bupati Ponorogo H. Sugiri Sancoko dalam sambutannya menegaskan, bahwa rempah-rempah dari Indonesia sudah lama terkenal berkualitas super. Tanpa kecuali dari Ponorogo.
Tepatnya berada di Desa Truneng, Kecamatan Slahung yang menjadi salah satu binaan PT Astra International Tbk yang sengaja mengembangkan ekspor komoditas kunyit ke India.
"Dengan alam yang berlimpah ini, Saya berharap ekspor rempah-rempah terus berlanjut, " kata Bupati Sugiri.
Kang Bupati Sugiri menginginkan komoditas ekspor dari Ponorogo tidak hanya kunyit. Melainkan barang komoditas pertanian lainnya atau berupa produk.
"Pangsa pasar di luar negeri masih terbuka luas. Kita punya produk utama, produk potensial, maupun produk jasa yang laku di pasar ekspor, " ungkapnya.
Sementara itu, Biwi Suwito sebagai koordinator Desa Sejahtera Astra (DSA), mengungkapkan bahwa permintaan ekspor kunyit kering dari India cukup banyak, hingga 2.000 ton. Ponorogo baru mampu memenuhi sekitar 300 ton hingga 350 ton per bulan.
"Ini merupakan peluang besar bagi petani khususnya kunyit atau tanaman rempah-rempah lainnya, " terangnya.
Lebih lanjut, PT Astra International Tbk melalui program DSA terus mendorong produk unggulan desa agar mampu menembus pasar internasional. Pendampingan juga menyasar usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk meningkatkan kualitas.
"Meningkatkan Pengembangan keterampilan dan keahlian masyarakat terus dilakukan yang tujuannya adalah peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat itu sendiri, " tutupnya. (Adv/nur).