JATIMPOS.CO/MADIUN - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Madiun menggelar kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal melalui pelatihan pengembangan olahan pangan lokal di RM Icha Orient Tarzan Saradan Kabupaten Madiun, Senin (22/8/2022).
Kegiatan yang dibuka langsung oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Madiun, Ny. Penta Lianawati ini diikuti 90 orang peserta. Terdiri dari 45 orang Tim Pendamping Keluarga dari unsur PKK dan 45 orang Pokja III TP PKK dari 45 desa dengan kasus stunting terbanyak di Kabupaten Madiun.
Sedangkan narasumber dalam pelatihan ini yaitu dari Persagi (Persatuan Ahli Gizi ) Kabupaten Madiun & ICA (Indonesian Chef Association ) Pawitandirogo.
Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan DKPP Kabupaten Madiun, Sri Murdilah Goida Alfiah mengatakan kegiatan ini digelar di antaranya untuk meningkatkan kreatifitas penyajian menu keluarga yang Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) dengan memanfaatkan potensi pekarangan atau bahan pangan lokal.
" Pelatihan ini digelar dalam rangka pencegahan stunting dengan menu B2SA, " jelasnya.
Selain itu, kegiatan ini juga untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan Tim Pendamping Keluarga dan Anggota Pokja III Tim Penggerak PKK Desa untuk menciptakan kreasi menu B2SA dan resep baru dengan menggunakan bahan lokal sebagai bahan baku.
" Harapannya masyarakat bisa memanfaatkan potensi bahan lokal untuk meningkatkan mutu konsumsi pangan, " ucapnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Madiun, Ny. Penta Lianawati Ahmad Dawami mengungkapkan, saat ini masalah gizi menjadi perhatian khusus bagi pemerintah, terutama stunting. Menurutnya, anak balita yang mengalami stunting di Kabupaten Madiun pada penimbangan bulan Maret 2022 ada sekitar 14,76 persen.
" Stunting menjadi masalah gizi yang saat ini menjadi fokus perhatian pemerintah, dan sebagai salah satu upaya pencegahan terjadinya stunting adalah dengan konsumsi menu B2SA yang memiliki gizi lengkap yaitu gizi makro (karbohidrat, protein, dan lemak) serta gizi mikro (vitamin dan mineral), " ungkapnya.
Karena itulah peningkatan kesadaran bagi masyarakat tentang pentingnya menu B2SA merupakan tanggung jawab bersama, dengan mewujudkan ketahanan pangan di tingkat keluarga.
Sementara terkait dengan pelaksanaan pelatihan pengembangan olahan pangan lokal, istri Bupati Madiun ini meminta para peserta tidak hanya sekedar hadir mengikuti pelatihan, tetapi harus diterapkan dalam penyajian menu keluarga sehari hari. Karena upaya pencegahan stunting membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan.
" Diharapkan ilmu yang didapat dari pelatihan ini dapat ditransfer kepada TP PKK Desa dan TPK desa lain sehingga dapat tersebar luas kepada masyarakat, karena untuk menekan angka stunting di Kabupaten Madiun harus kita lakukan bersama-sama bersinergi dalam menekan angka stunting, " jelasnya.
Untuk diketahui, kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal ini dilaksanakan tiga gelombang. Yaitu di RM Icha Orient Tarzan Saradan, dilaksanakan pada 22 - 23 Agustus 2022 dan pada 24 - 25 Agustus 2022. Sementara di RM Ayam Panggang Umbul Dolopo dilaksanakan pada 29 - 30 Agustus 2022.
Narasumber yang dihadirkan, di antaranya Yayuk Sri Rahayu dari Dinkes Kabupaten Madiun dengan materi pencegahan stunting dengan menu B2SA. Kemudian, Fitriyanti Indar Sari dari Dinkes Kabupaten Madiun dengan materi Gizi Yang Adekuat Ibu Hamil Sehat Stunting Lewat. Serta narasumber dari Cheef ICA Pawitandirogo dengan materi berbagai menu makanan, seperti Makanan Pendamping ASI (MPASI), menu makanan bergizi bagi ibu hamil dan ibu dengan anak di bawah dua tahun. (jum).