JATIMPOS.CO//KAB.TULUNGAGUNG- Adanya persebaran kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Tulungagung sebanyak 208 kasus dengan dua jumlah kematian dibulan Mei 2022, meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya di periode yang sama.

Dari beberapa sumber terpercaya, Tulungagung menjadi peringkat ke- 8 se Jawa Timur (Jatim) persebaran kasus demam berdarah dengue (DBD).

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung, dr Kasil Rokhmad, MMRS melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Didik Eka Sunarya Putra mengatakan sudah dilakukan fogging dan saat ini di wilayah kabupaten Tulungagung masih terjadi musim penghujan di beberapa wilayah, yang artinya perindukan nyamuk penyebab DBD masih ada.

“Perindukannya tetap ada untuk penyebaran vektor penyakit,” ucapnya, kemarin (21/6/2022).

Ia menambahkan di bulan Juni ini tetap ada kasus DBD namun untuk datanya belum dirilis. Biasanya dirilis akhir bulan mendatang, seperti terdapat beberapa pasien yang dirawat, satu pasien tersebut dapat menularkan ke orang lain dengan perantara nyamuk aedes aegypti.

“DBD itu masih ada, namun masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan,” ulasnya.

Pihaknya terus mengingatkan agar masyarakat tetap melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) agar mata rantai penyebaran DBD bisa terputus. Kegiatan PSN ini bisa dilakukan melalui fogging.

Selain itu, ada tiga metode atau biasa disebut dengan 3M. Yakni, menguras tempat penampungan air secara rutin, menutup rapat tempat air atau sumur, dan mendaur ulang barang yang berpotensi untuk dijadikan sarang nyamuk. “Jangan lengah untuk melakukan PSN. Minimal harus melakukan PSN seminggu sekali,” paparnya. (san)