JATIMPOS.CO/SAMPANG - Badan Ketahanan Nasional Republik Indonesia (BKNI-RI) melaunching penandatanganan kontrak fasilitas kesehatan dan perawatan lanjut usia berbasis wisata ekologi (Medical Ecotourism Senior Living) dengan 3 Kontraktor di Kabupaten Sampang, Sabtu (14/12/2019).


Meski kontrak sudah dilakukan namun lokasi atau tanah yang akan dibangun, masih belum jelas statusnya. Faktanya, diakui Presidium BKNI-RI, RM Tri Harsono saat dikonfirmasi melalui Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Sampang, H. Malik Amrullah, dari tiga lokasi dimaksud masih dalam proses pembebasan. Saat ini, dalam tahap lobi penawaran terhadap sejumlah warga pemilik tanah, dengan anggaran yang disiapkan sebesar Rp 5 miliar setiap titik lokasi.

Adapun tiga lokasi dimaksud , yakni di Desa Gunung Kesan Kecamatan Karang Penang yang akan dikerjakan oleh PT Duta Ekonomi. Kemudian, Desa Madupat Kecamatan Camplong akan dikerjakan PT Duta Kaluwangsa Raharja, dan Desa Banjar Kecamatan Kedungdung akan dikerjakan oleh PT Karya Mulya Madura.

Menariknya, rencana pembangunan ini adalah pertama di Madura, yang dinilai sebagai salah satu daerah tertinggal dari 20 titik kabupaten/kota se Indonesia.  Artinya Kabupaten Sampang tercatat sebagai daerah tertinggal di Indonesia yang kurang perhatian Pemerintah Pusat.

Pemilihan ketiga kontraktor itu ditentukan oleh pihak BKNI-RI sendiri, dan masing-masing titik itu akan digelontorkan dana sebesar Rp 86 miliar. Dengan rincian Rp 5 miliar untuk pembebasan lahan seluas kurang lebih 5 hektar, dan Rp 81 miliar untuk perencanaan, pembangunan, pengadaan, hingga pengawasan.

Penandatangani kontrak pembangunan fasilitas kesehatan dan perawatan lanjut usia berbasis wisata ekologi inidisaksikan kepala desa setempat dan tokoh masyarakat.

Malik menambahkan, proses pembangunannya sendiri akan dilaksanakan secara bertahap. Untuk pembangunan 20 persen pertama direncanakan akan dilakukan pada bulan Januari 2020 mendatang.

“Sumber dana pembangunan program ini murni dari pihak swasta. Kami dari DPMD dilibatkan karena lokasi yang dipilih harus desa tertinggal. Intinya, kami atas nama Pemerintah Kabupaten Sampang menyatakan siap 100 persen untuk melaksanakan dan mewujudkan program BKNI-RI berupa pembangunan faskes dan perawatan lanjut usia berbasis wisata ekologi ini,” pungkasnya. (dir)