JATIMPOS.CO/BONDOWOSO - Setelah ramai isu jual beli jabatan perangkat desa dan pembelian kuda yang diduga dilakukan oleh Camat Pakem, Yuhyi Fahyudi, kini terkuak fakta baru dengan kasus yang sama.

Mencuatnya jual beli jabatan itu setelah ada pernyataan dari Kepala Desa Pakem, Suwardi Cahyono yang mengaku telah dimintai uang belasan juta rupiah sebagai pelicin pengangkatan Perangkat Desa Pakem, Kecamatan Pakem, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

Fakta itu dituturkan langsung oleh Kepala Desa (Kades) Pakem, Suwardi Sucahyono saat dikonfirmasi pada Sabtu (30/12/2023).

Menurutnya, kekosongan Perangkat Desa di Desa yang ia pimpin dijadikan lahan untuk meraup pundi-pundi rupiah oleh Camat Pakem. Kejadian itu terjadi beberapa bulan yang lalu.

"Memang di Desa Pakem ada kekosongan Perangkat Desa, yaitu Kepala Dusun (Kasun) Kemirian, RT 5, Desa Pakem. Nah, dari kekosongan itulah Pak Camat berkomunikasi dengan saya, untuk segera melakukan proses perekrutan perangkat desa, akan tetapi Pak Camat bilang ada gini-gininya," ungkap Suwardi sambil memainkan jemarinya menirukan perkataan Camat.

Dikatakan Suwardi, dirinya didesak oleh Camat untuk segera memproses perekrutan Perangkat Desa Pakem.

Awalnya, menurut penuturan Kepala Desa, Camat Pakem meminta sejumlah uang dengan nominal yang cukup fantastis.

Kemudian, Kepala Desa tidak menyanggupi permintaan Camat, lantaran dirinya masih berkoordinasi dengan yang bersangkutan.

"Untuk biaya, lihat perangkat-perangkat desa yang sudah, seperti Desa Kupang, Gading Sari dan Desa Petung, 50 juta kalau yang lain," bebernya.

Dengan berat hati, Kepala Desa tidak menyanggupi permintaan dari Camat lantaran calon perangkat yang diajukan tergolong warga kurang mampu.

Akhirnya, dengan harga yang diberikan oleh Camat, terjadinya kesepakatan dengan harga 15 juta rupiah.

"Selang seminggu dari percakapan itu, saya dipanggil lagi dengan kesepakatan harga 15 juta, baru pak Camat menjamin kelolosan perangkat," paparnya.

Dari kesepakatan itulah, Calon Perangkat lolos dan saat ini telah menjabat sebagai Kepala Dusun (Kasun) Kemirian, Desa Pakem.

Ditambahkannya, dengan sikap camat yang saat ini menjadi pimpinan di wilayah Kecamatan Pakem, merasa keberatan.

Disamping itu dirinya bersama Kepala Desa yang telah dimainkan oleh Camat berharap kepada Pemerintah Kabupaten untuk segera melakukan tindakan tegas.

"Sebenarnya saya merasa keberatan dengan sikap pak camat, maka dari itu saya berharap kepada Pemerintah Kabupaten untuk segera melakukan tindakan," pungkasnya. (eko)