JATIMPOS.CO/JEMBER - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa hadir dalam acara Pengajian Akbar dalam rangka Silaturrahim Forum Kiai Kampung dan Guru Ngaji Indonesia Wilayah Jember dan Harlah 78 Tahun Muslimat NU di Lapangan City Forest Arum Sabil, Kecamatan Sumbersari, Jember.
Dalam acara tersebut, Khofifah yang juga disebut masih menjabat sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU itu melakukan kegiatan berdoa bersama.
Bertujuan agar kegiatan Pemilu pada 14 Februari 2024 mendatang dapat berlangsung lancar dan aman, khususnya di wilayah Jawa Timur.
Dalam kesempatan itu, disinggung soal dampak positif pasca dirinya bergabung dengan TKN dengan menjabat sebagai Dewan Pengarah TKN dan Juga Jurkamnas Prabowo-Gibran, Khofifah enggan memberikan tanggapan secara gamblang.
"Kegiatan hari ini, dalam rangka Hari Lahir PP Muslimat NU ke 78 dan Hari Ulang Tahun NU ke 101 dan bersamaan dengan HUT NU di Yogya. Jadi di berbagai daerah, kita sudah melakukan peringatan HUT Muslimat NU dari awal Januari juga sudah banyak yang menyelenggarakan," kata Khofifah saat dikonfirmasi usai acara, Rabu (31/1/2024).
Soal Khofifah Effect yang mengangkat elektabilitas Prabowo-Gibran, ia hanya menyampaikan ada harapan secara tersirat agar Pasangan Capres Cawapres Paslon 02 Prabowo-Gibran dapat menang dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang.
"Aduh kawan-kawan mohon maaf, kalau tidak dalam posisi cuti, saya menghindari untuk menyebut tentang pilpres. Tapi ya saya cuma berharap, paslon yang menang nanti bisa mencapai suara yang signifikan dan sesuai harapan," sambungnya dengan tersenyum.
Terpisah menanggapi soal Khofifah Efffect, Bendahara TKD Jatim Restu Prayogi yang dikonfirmasi lewat sambungan telepon, membenarkan setelah Khofifah bergabung dengan TKN Paslon Prabowo-Gibran, memberikan dampak mengangkat elektabilitas Prabowo-Gibran di wilayah Jawa Timur bahkan di tingkat nasional.
Terlebih berdasarkan survei yang diterbitkan oleh Lingkar Survei Indonesia(LSI) Denny JA.
"Untuk di Jawa Timur, sekitar bulan Desember kemarin dari survei LSI menunjukkan angka 46,7 persen. Tapi akhir Januari ini meningkat menjadi 57,1 persen. Bahkan di tingkat nasional, setahu saya saat ini mencapai 50,7 persen yang pada akhir Desember lalu masih 43,3 persen. Artinya saat ini Paslon 02 lebih unggul dari yang lain," ujar pria yang juga akrab disapa Yogi.
Yogi juga menambahkan, bergabungnya Khofifah ini menjadi tren positif. Karena jelas ada pertumbuhan signifikan dengan elektabilitas Prabowo - Gibran.
"Bahkan kami ketahui juga, pasca ibu Khofifah bergabung. Setiap harinya ada dukungan baru dari beberapa tokoh dan sejumlah Ponpes di Jawa Timur. Bahkan beralih dari paslon lain ke Prabowo-Gibran. Yang sudah jelas menyatakan bergabung ada dari Ponpes Sidogiri-Pasuruan, kemudian tokoh-tokoh ponpes lain di Jatim, dan lain sebagainya. Justru hal itu sekarang menambah kuat suara Prabowo-Gibran ya, yang awalnya menjadi Redzone di beberapa daerah di Jatim sekarang sudah mulai hijau," sambungnya.
Tokoh ulama lain seperti halnya Gus Miftah yang juga sedari awal bergabung dengan gerbong Paslon 02, Lanjut Prayogi, juga semakin masif menguatkan elektabilitas Prabowo-Gibran.
"Gus Miftah memang dari awal sudah menyatakan diri mendukung paslon 02 dan itu juga mempengaruhi dan menguatkan suara Prabowo-Gibran. Namun yang jelas, angka 57,1 di Jawa Timur ini membuat kami semakin semangat, tapi juga tidak boleh jumawa. Sampai 14 Februari, kami tidak akan berhenti bekerja, memperjuangkan pasangan Prabowo-Gibran untuk bisa memenangkan pemilu 2024 ini," tutup Yogi. (ari)