JATIMPOS.CO/BONDOWOSO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso melalui pengawalan dan pendampingan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) setempat sukses menggelar tanam dan panen padi varietas inpari 32.

Suksesnya tanam dan panen padi varietas inpari 32 itu, maka Pemkab Bondowoso mencanangkan gerakan tanam serentak 8128 hektar untuk musim tanam mendatang.

Demikian disampaikan Bambang Soekwanto Penjabat Bupati Bondowoso saat usai melaksanakan gerakan panen dan tanam padi varietas 32 di Blok 1 Dusun Krajan, Desa Bataan, Kecamatan Tenggarang Kabupaten Bondowoso, Jumat (29/3/2023).

"Saat ini masih mampu menanam 5450 hektar," kata Bambang.

Lebih lanjut, Bambang menerangkan, semakin meningkatnya tanam dan panen yang maksimal, maka semakin memberikan kontribusi positif bagi peningkatan produktivitas beras di dalam negeri, khususnya di Kabupaten Bondowoso.

Bambang juga menyadari problem-problem saat ini yang dialami petani berupa air dan pupuk.

"Kami akan upayakan anggaran untuk pengadaan bor, mesin pompa air dan bantuan pupuk subsidi," ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP), Hendri Widotono mengakui, jika saat ini persoalan yang dialami para petani soal air jika sudah memasuki musim kemarau.

Hanya saja pihaknya tidak putus asa melalui para pendamping pertanian terus memberikan edukasi, pengawalan dan pendampingan agar produktivitas hasil pertanian semakin meningkat.

Dia pun akan terus berupaya melalui program-programnya untuk memenuhi kebutuhan air saat sudah masuk pada musim kemarau tinggi.

Seperti, adanya sumur bor di lokasi yang rawan kekurangan air untuk mengairi sawah petani, sehingga petani bisa tanam padi sepanjang tahun

"Kami berharap ada petunjuk dari Pj Bupati Bondowoso, agar ada upaya untuk mengalokasikan bantuan mesin sedot air atau sumur bor di sawah-sawah yang berpotensi akan kekeringan saat musim kemarau," harapnya.

Seperti diketahui, padi varietas Inpari 32 menjadi salah satu varietas turunan dari ciherang adalah inpari 32 HDB.

tentunya varietas ini memiliki tekstur rasa pulen, dengan kelebihan umur padi lebih pendek (120 hari HSS), lebih tahan hama dan penyakit dan hasil gabahnya lebih tinggi rata-rata 6,3 ton per hektar. (eko)