JATIMPOS.CO/JEMBER - Sepekan jelang arus mudik lebaran 2024, dengan dilengkapi peralatan serta logistik dari BPBD Jember para relawan BPBD melakukan beragam aksi antisipasi bencana hidrometeorologi di ruas jalan Gumitir.
Para relawan yang terjun di bawah koordinasi BPBD Jember juga mulai melakukan langkah-langkah preventif seperti melakukan pemotonngan ranting pohon yang potensi tumbang di sepanjang ruas jalan, membersihkan dan memperbaiki rambu-rambu lalu lintas, kemudian rutin melakukan patroli berkala di titik-titik rawan bencana seperti tanah longsor dan pohon tumbang.
Tim relawan BPBD Jember yang siaga di jalur rawan bencana ruas jalan Gumitir. Yakni ruas jalan berkelok di punggung bukit gumitir yang menghubungkan antar Jember-Banyuwangi.
Ruas ini selalu menjadi perhatian khusus jelang lebaran lantaran rawan pohon tumbang dan tanah longsor yang mengakibatkan kemacetan parah akibat menumpuknya kendaraan para pemudik.
Muhamad Nurhadi, Ketua Relawan siaga jalur Gumitir mengatakan dalam kondisi cuaca hujan seperti saat ini jalur gumitir akan rawan pohon tumbang dan tanah longsor. Oleh karenanya untuk mengantisipasi dampak dari kejadian tersebut ia dan rekan relawannya akan berjaga dengan mode siaga.
Dimana selain membagi personil ke dalam sejumlah tugas taktis. Ia juga mengaku menyiagakan timnya di pos kemudian melakukan patrol setiap 2 jam sekali.
"Selain di pos ini, kami memantau setiap 2 jam sekali. Ada kemungkinan pohon tumbang atau tanah longsor, terutama saat hujan. Dengan personel terbatas, kami harus membagi tugas dengan baik karena ada banyak titik rawan yang harus dijaga 24 jam," ungkapnya, Minggu (31/3/2024).
Pihaknya menyebut, dalam situasi di mana setiap detik berharga, kesiagaan relawan Gunung Gumitir menjadi tulang punggung dalam menjaga keselamatan dan kelancaran lalu lintas di jalur tersebut. Oleh karenanya meski dengan tim yang ada ia mengaku akan berupaya memaksimalkan fungsinya.
Untuk diketahui, Jalur Gunung Gumitir, sebagai jalur antara Jember dan Banyuwangi, sering dilalui oleh pemudik dari Pulau Bali menuju sejumlah kota di Jawa Timur seperti Lumajang, Probolinggo, Surabaya, dan Malang. Oleh karenanya memastikan jalur dapat digunakan tanpa hambatan oleh para pemudik menjadi hal yang harus diwujudkan. Mulai hari ini hingga sepekan kedepan tim relawan telah menyiagakan personel mereka di titik-titik rawan bencana dan posko siaga bencana di puncak Gunung Gumitir. Mereka bergantian berjaga, didampingi oleh petugas dari BPBD setempat.
Sementara itu, Widodo Julianto, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi setinggi-tingginya atas dedikasi para relawan BPBD atas kesiapan dalam menghadapi berbagai kemungkinan yang mungkin terjadi.
"Baik dari BPBD maupun teman-teman relawan, kami telah mempersiapkan segala kemungkinan yang bisa terjadi. Kami sangat berterima kasih atas ketersediaan relawan yang siap standby 24 jam di titik Gumitir ini," ujarnya penuh penghargaan.
Widodo menjelaskan, kesiapan relawan tidak hanya terbatas pada keterampilan mereka dalam menangani bencana alam seperti tanah longsor dan pohon tumbang. Mereka para relawan dan tim BPBD juga didukung oleh peralatan yang diberikan oleh BPBD setempat, memastikan bahwa setiap penanganan bencana di jalur Gunung Gumitir dapat dilakukan dengan cepat dan efisien.
Namun, kata dia, di balik semangat dan persiapan yang kuat, tetaplah harus waspada. Menurutnya jalur merupakan jalur yang rawan bencana hidrometeorologi secara tiba-tiba.
"Karena itulah, kesiagaan dan kerja keras para relawan dan petugas BPBD Jember menjadi sangatlah vital untuk memastikan keselamatan dan kelancaran perjalanan para pemudik," tutupnya. (ari/Adv)