JATIMPOS.CO/BONDOWOSO - Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso menggagalkan rencana Bimtek sinergitas perencanaan penganggaran dinas kesehatan dan puskesmas ke Nusa Tenggara Barat (NTB) yang rencananya diduga akan menggunakan anggaran ratusan juta rupiah.
Diketahui, seperti yang sudah tersebar di media sosial, anggaran yang akan digunakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso sebesar Rp 777.000.000 yang bersumber dari APBD 2024.
Hal tersebut diungkapkan Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso Dr Slamet Santoso, bahwa pihaknya sudah mengcancel agenda tersebut, mengingat ramainya perbincangan diluar.
Namun pihaknya mengakui adanya anggaran untuk Bimtek, tetapi tidak menyebut secara detail anggaran yang menelan hampir Rp 800 juta rupiah.
" Itu anggaran 2 paket kegiatan, sebenarnya mau kita pecah, intinya tidak sampai begitu, yang penting kita sudah tidak ada penyalahgunaan anggaran, tidak ada kerugian negara yang kita rugikan," kata Slamet Santoso saat dihubungi melalui telepon selulernya, Rabu (08/05/2024).
Adapun pertimbangan yang membuat acara tersebut digagalkan yakni ramainya perbincangan karena menelan anggaran yang cukup besar.
"Karena sudah terlalu ramai begitu, ya sudah daripada ramai ya males juga, daripada saya bikin heboh tak cancel saja," ungkapnya.
Dia menyebut bahwa anggaran yang tersebar di media sosial tersebut tidak benar.
"Itu tidak benar lah, wong untuk pengentasan stunting saja masalahnya masih besar, " ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pihaknya memang melakukan upaya untuk peningkatan kwalitas kompetensi kapasitas dalam perencanaan penganggaran.
"Jadi harus siap betul, karena perencanaannya Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), termasuk Bimtek ini yang kita rencanakan bersama narasumber yakni BPKAD dan Inspektorat, karena sudah ramai maka kita cancel," ungkapnya.
Sesuai informasi yang beredar, acara tersebut di gelar di Lombok NTB selama tiga hari yaitu pada 8 - 11 Mei 2024 dengan menggunakan kendaraan darat bersama seluruh kepala Puskesmas di Kabupaten Bondowoso. (eko).