JATIMPOS.CO/BONDOWOSO - Kepala Desa (Kades) asal Kabupaten Bondowoso dinyatakan lolos seleksi sebagai wakil Provinsi Jawa Timur untuk mengikuti ajang Paralegal Justice Award (PJA) 2024 tingkat Nasional. Ia adalah Kades Kalianyar Kecamatan Ijen, Muhammad Faozi.
Kades Kalianyar dianggap telah aktif menjadi pemecah masalah atau Non Litigation Peacemaker. Khususnya atas permasalahan hukum atau konflik yang dihadapi oleh masyarakat.
Terpilihnya Kades Kalianyar karena dianggap sebagai tokoh masyarakat yang aktif dan berhasil. Khususnya dalam menangani setiap penyelesaian sengketa antar warga atau dianggap sebagai Hakim Perdamaian di desa.
Sehingga permasalahan maupun sengketa yang dialami warganya tidak perlu sampai naik hingga tingkat persidangan peradilan.
Muhammad Faozi mengaku bahwa dirinya dinyatakan lolos untuk mengikuti ajang PJA tahun 2024 tingkat nasional.
Tentunya capaian ini menjadi kebanggaan yang luar biasa bagi dirinya. Terlebih terdapat sekitar 300 orang kepala desa dan lurah yang ikut dalam kegiatan tersebut mewakili wilayahnya masing-masing.
"Alhamdulillah saya terpilih mewakili Bondowoso dan Jawa Timur. Mudah-mudahan ini menjadi motivasi bagi kawan-kawan kepala desa ke depannya," Katanya, Jum'at (17/05/2024).
Ia menjelaskan bahwa peserta yang dinyatakan lolos seleksi serta mewakili Bondowoso ke ajang PJA tahun 2024 tingkat nasional ini setelah melalui proses seleksi panjang dan berjenjang.
Untuk lulus seleksi itu, tentunya sudah di mintai persyaratan-persyaratan sebagai bentuk apa yang sudah pernah dilakukan di masyarakat terkait hukum, permasalahan di desa, musyawarah desa dan gambaran tentang profil desa itu sendiri.
Adapun persyaratan lainnya yakni Kepala Desa juga harus pernah mengikuti pelatihan paralegal justice tingkat provinsi, sebagai bentuk kinerja kepala desa sebagai juru damai non litigation.
"Alhamdulillah, ini merupakan suatu kebanggaan bagi saya bisa mewakili Bondowoso ke tingkat nasional, meskipun hanya satu desa yang terpilih untuk mengikuti ajang PJA bersama seluruh kepala desa di Indonesia, " ujar Kades yang berambut gondrong ini.
PJA sendiri merupakan penghargaan yang diberikan kepada kepala desa dan lurah yang bertindak sebagai juru damai desa atau non-litigation peacemaker (NLP).
Mereka yang mendukung pariwisata, tenaga kerja dan investasi di daerahnya akan diberikan penghargaan Anubhawa Sasana Jagadhita (ASJ).
Penyelenggaraan PJA merupakan kerja sama antara Kemenkumham, Mahkamah Agung, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, serta Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.
Sementara menurut PJ Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso Haeriyah Yuliati mengapresiasi keberhasilan Kades Kalianyar di ajang PJA tingkat Nasional.
"Ini harapan kami semoga Kades Kalianyar bisa menang di tingkat Nasional dan bisa menjadi motivator buat desa-desa yang lain, " ungkap Haeriyah yang juga Kepala DPMD Bondowoso.
Tentunya keberhasilan Kades Kalianyar hingga lolos dalam ajang PJA 2024 tidak lepas dari peran serta dan dukungan pemerintah daerah.
"Kita lakukan pendampingan melalui Bagian hukum dan kita akan kawal nanti, " pungkasnya. (eko).