JATIMPOS.CO/SUMENEP - Belakangan ini masyarakat Kabupaten Sumenep dihebohkan kabar perselingkuhan yang dilakoni oknum aparatur sipil negara (ASN). Kabar berseliweran tentang perkara perselingkuhan banyak menuai komentar dari berbagai kalangan, tak terkecuali dari kalangan aktivis mahasiswa. 

Menanggapi hal itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Sumenep, Edy Rasyadi menyampaikan bahwa kasus seperti itu bukanlah hal yang baru terjadi. Sebelumnya perkara yang sama pernah terjadi. Meski tak terhindarkan namun pihaknya secara massif sudah menggencarkan sosialiasi atau imbauan untuk menekan perilaku menyimpang tersebut. 

"Kejadian seperti ini sama sekali tidak diharapkan oleh kami, malah ini hanya menambah beban moral kami kepada masyarakat umum, karena pelakunya oknum ASN," kata Edy, Senin (20/5/2024). 

Lanjut Edy, jika ada kejadian kasus perselingkuhan ASN pemkab tetap akan memberikan sanksi tegas pada pelaku sesuai dengan aturan yang ada. 

Kabar tidak sedap di lingkungan Pemkab Sumenep ini kembali mencuat menyusul adanya desas-desus cinta segitiga yang melibatkan oknum kepala sekolah dan guru PPPK. Hingga kabar berkembang perempuan sudah berbadan dua. 

Merespon peristiwa ini Sekda belum tahu detail terkait kasus tersebut. Namun ia berjanji akan menindaklajutinya. 

"Nanti kami akan menindaklajutinya, akan melakukan pemanggilan (red). Untuk prosesnya nanti di BKPSDM," terangnya. 

Masih kata Sekda, selama ini jika ada kasus perselingkuhan pelaku atau pasangan belum pernah menerima saksi pemecatan sebagai ASN. 

Adapun berbagai sanksi, diantaranya teguran hingga penurunan pangkat dari okunum ASN yang terlibat.  

"Dulu pernah terjadi pemecatan, tapi waktu itu semuanya (red) ada dalam satu kamar. Yang pasti tergantung hasil pemeriksaan, apakah penurunan pangkat atau pemecatan," imbuhnya. 

Guna mengantisiapasi peselingkungan dikalangan ASN, Edy mengaku sudah menyampaikan secara hirarki ke semua OPD untuk dilakukan pembinaan. 

"Bahkan di masing-masing OPD dilakukan pengajian, juga di sekolah diadakan pengajian dalam rangka pembinaan mental. Semoga kedepannya tidak ada lagi yang selingkuh," Pungkasnya. (Dam)