JATIMPOS.CO/JEMBER - Berkat antusiasnya Generasi Z atau Gen Z terkait perekaman e-KTP pemula. Dinas Pendudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Jember menduduki peringkat kedua se-Jawa Timur. Hal ini diakibatkan karena Dispenduk mencapai perekaman e-KTP sebanyak 55.095 jiwa.
Hal ini merupakan bentuk kolaborasi Dispendukcapil dengan kecamatan dan sekolah serta desa yang terus mengejar kelengkapan Adminduk untuk pemula atau Gen Z.
"Jadi sebetulnya apa yang kita capai itu, karena ada kolaborasi yang cantik dan bagus, antara teman - teman Dispendukcapil, pemerintah kecamatan, sekolahan. Dimana kepala sekolah mengijinkan kami untuk melaksanakan perekaman setiap satu minggu kita adakan jemput bola. Sehingga dengan itu kami melakukan perekaman 3 kali dalam 1 hari selama satu minggu," ungkap Kepala Dinas Pendudukan dan Pencatatan Sipil, Isnaini Dwi Susanti ke awak media, Selasa (21/5/2024).
Perempuan yang akrab disapa Santi ini, juga menyebutkan bahwa Dispendukcapil akan terus melakukan perekaman e-KTP untuk Gen Z, karena masih banyak yang belum melakukan perekaman.
"Saya yakin masih ada, karena target kami tidak berhenti disana saja. Sebab di umur 17 tahun itu jalan terus. Oleh karena itu, kami akan terus semangat untuk memberikan e - KTP kepada pemula dengan cara mengadakan perekaman," jelas Santi.
Selain Gen Z, Dispendukcapil Jember juga menyasar para Lanjut Usia (Lansia) yang belum memiliki e-KTP. Sehingga melakukan kolaborasi dengan desa - desa untuk menjangkau Lansia tersebut.
"Disamping itu juga, kami menyasar Lansia yang tidak memiliki e-KTP, sehingga kami kasian kalau sakit. Sehingga kami terus kejar ke desa untuk melakukan perekaman di kantor desa. Dengan memberikan surat ke desa sudah berapa Lansia yang memiliki e-KTP dan yang belum. Jadi kami datangi desa itu mas," ungkap santi.
Disinggung kecamatan mana yang melakukan perekaman tinggi, Santi mengatakan bahwa kecamatan Wuluhan karena melakukan perekaman tinggi.
"Yang sering melakukan perekaman itu, Kecamatan Wuluhan. Sebetulnya kami berharap sekali kepada kecamatan untuk setiap hari melakukan perekaman, minimal 50 orang sehari. Insyallah kita akan claean dan zero," tutup Santi. (ari).