JATIMPOS.CO, KAB. JEMBER - Program kesehatan masyarakat milik Pemerintah Kabupaten Jember yang bernama Jember Pasti Keren (JPK) hingga medio tahun 2023 telah menelan biaya hingga Rp122miliar.

Dana besar tersebut tercatat untuk membayar biaya pengobatan gratis bagi 72.645 warga yang memerlukan layanan medis sepanjang tahun 2023.

JPK adalah program inisiatif Bupati Jember, Hendy Siswanto untuk membantu warganya yang belum menjadi peserta BPJS Kesehatan, namun butuh segera mendapat layanan medis.

"Untuk penduduk yang memiliki KTP Jember dan juga bayi atau anaknya yang sedang membutuhkan layanan kesehatan, tapi belum terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)," jelas Kepala Dinas Kesehatan Jember, dr Hendro Soelistijono, saat dikonfirmasi via telepon, Sabtu (8/6/2024).

Pasien yang memakai JPK terlayani oleh rumah sakit daerah (RSD) hingga jaringan Puskesmas. Rinciannya: 16.179 pasien di RSD dr Soebandi; 10.889 pasien di RSD Balung; 3.073 pasien di RSD Kalisat; dan 42.374 pasien di seluruh Puskesmas.

"Mulai untuk layanan rawat jalan, rawat inap, UGD/IGD, ambulan, obat habis pakai, transfusi darah, dan penunjang diagnostik," kata Hendro.

Rata-rata warga yang mendapat layanan kesehatan gratis dari JPK diatas 6.000 orang per bulannya, sehingga totalnya mencapai 72.645 pada tahun lalu.

Pembiayaan terbesar ke RSD dr Soebandi, yakni Rp62,7 miliar. Kemudian RSD Balung Rp39,4 miliar; RSD Kalisat Rp10,4 miliar; dan jaringan Puskesmas Rp9 miliar.

JPK yang harus dibiayai Pemkab Jember masih berjalan pada tahun 2024 sekarang ini. Pasalnya, warga Jember yang menjadi peserta JKN sebagaimana data BPJS Kesehatan masih 1.601.984 orang atau 66,5% dari 2.584.233 penduduk. (Ari)