JATIMPOS.CO/BONDOWOSO –“Program makmur” menjadi petanda petani tebu di Kabupaten Bondowoso kian dirasakan hasilnya. Pasalnya kerjasama antara PT Petrokimia Gresik PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) serta Perbankan dianggap menguntungkan petani.
Baru-baru ini Ketua Asosiasi Petani Tebu Republik Indonesia (APTRI) Bondowoso, Rolis mengatakan bahwa program makmur sudah mengkaver 6500 hektar lahan. Dia menyebut area lahan tidak hanya di Mangli Wetan, melainkan rata di seluruh Kabupaten Bondowoso. Bahkan hampir semua kKecamatan di Bondowoso mengikuti program ini.
Rolis menyatakan program makmur sudah beroperasi selama 3 tahun. Manfaat yang diterima petani adalah kepastian.
“Mengingat ini kerjasama antara beberapa BUMN. Seperti SGN, Petrokimia dan perbankan," sambung Rolis.
Rolis menjelaskan petani bisa mendapatkan dana dari perbankan untuk ditransfer ke Petrokimia. Petani dijamin mendapat pupuk berkualitas dalam waktu cepat. Prosesnya hanya butuh 2-3 hari.
Pupuk menurutnya faktor penting budidaya tebu. Jika pupuk telat, maka kiamat bagi petani, karena produktivitas akan menurun.
"Produktivitas kalau pupuknya asli, tepat waktu dan tepat jumlah, saya jamin jos dan bagus. Sedangkan kalau terlambat, stagnasi namanya," tukasnya.
Sedangkan Direktur Keuangan dan Umum PT Petrokimia Gresik, Robby Setiabudi Madjid menyampaikan, program Makmur bukan hanya dilaksanakan di Jawa Timur dan komoditasnya tidak hanya tebu. Program ini pertama dikerjasamakan di Bondowoso untuk tanaman tebu. Salah satu alasannya karena mau menanggulangi permasalahan seperti modal dan input pertanian yang berkualitas tinggi.
Robby mengatakan khusus tanaman tebu parameternya bukan berat, melainkan pada rendemennya. "Jadi kalau ditanya hasilnya makmur seperti apa, setelah kami berdiskusi dengan mitra tadi kebetulan pabrik gula Prajekan ternyata rangking 1 terkait rendemen seluruh SGN," sergahnya.
Pantauan di lapangan, acara diisi gelar teknologi diikuti oleh puluhan petani tebu se-Kabupaten Bondowoso. Salah satu yang akan dilaunching adalah program Petro Spring (Smart Precision Farming) dengan memanfaatkan teknologi Drone.
Proses panen dilakukan secara simbolis oleh Direktur Keuangan dan Umum PT Petrokimia Gresik, Robby Setiabudi Madjid, Direktur Keuangan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), Hariyanto, Ketua APTRI, Rolis, Head Area 1 Bank BNI, Sadewa Penta, Asisten Vice President Kredit Mikro Bank Jatim, Agung Kurniawansyah, General Manager PG Prajekan, Moh. Soleh Kusuma serta General Manager PT Golden Pratama Gemilang, David Adiwangsa Lim. (eko)