JATIMPOS.CO/BONDOWOSO - Menginjak bulan Juli atau triwulan ke dua, serapan anggaran di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso masih cukup minim dan rendah.
Bahkan, di bulan Mei serapan anggaran Pemkab Bondowoso masih berkisar kurang lebih 20 persen, namun ada kenaikan yang hanya sekitar 10 persen di bulan Juli.
Artinya masih banyak program yang menjadi skala prioritas seperti Infrastruktur jalan dan infrastruktur lainnya yang hingga saat ini belum terealisasi.
Padahal mengaca pada tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan pembangunan tersebut dilakukan di bulan April dan Mei pengerjaan infrastruktur sudah mulai terlaksana.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Bondowoso Ahmad Dhafir menjelaskan bahwa dirinya cukup heran, biasanya program perbaikan infrastruktur sudah dilakukan di triwulan pertama.
"Di bulan empat atau lima pengerjaan fisik, seperti pengaspalan sudah terlaksana, namun di tahun 2024 hingga memasuki bulan Juli belum ada," Katanya.
Bahkan, Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) juga masih belum dilakukan. Padahal masyarakat sudah berharap adanya perbaikan infrastruktur khususnya jalan.
"Serapan anggaran untuk kepentingan masyarakat jauh lebih baik di tahun sebelumnya," tutur Dhafir yang juga legislator PKB.
Sementara, ketua Komisi II DPRD Bondowoso Andi Hermanto mengatakan, serapan anggaran pada triwulan kedua masih berkisar 30 persen. Hal itu jauh lebih lambat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Program-program kegiatan biasanya di triwulan pertama sudah mulai dipersiapkan bahkan kalau perlu sudah berjalan," ujarnya.
Dirinya juga merasa bingung kenapa program dari eksekutif di bulan ketujuh masih belum ada yang terlaksana. Padahal, masyarakat sudah menunggu bentuk nyata dari perbaikan infrastruktur. Namun nayatanya hingga saat ini belum juga terlaksana.
Andi mengaku beragam alasan yang dipaparkan oleh eksekutif kepada Komisi II. Salah satunya yaitu perencanaan yang belum matang. Sehingga, akibatnya belum ada program pengerjaan infrastruktur hingga saat ini.
"Jadi masih belum ada persiapan yang matang untuk kegiatan terutama masalah infrastruktur," ujarnya.
Namun pernyataan kedua Legislator tersebut ditampik oleh PJ Bupati Bondowoso, Bambang Soekwanto dengan mengungkap data di era kepemimpinan Bupati sebelumnya yakni KH Salwa Arifin.
Bahkan PJ Bupati juga menyampaikan bahwa capaian serapan anggaran di era kepemimpinan KH. Salwa pun tidak jauh berbeda.
"Realisasi pendapatan tahun 2023 sebesar 37,73 persen. Realisasi belanja tahun 2023 sebesar 35,68 persen. Realisasi pendapatan tahun 2024 sebesar 38,19 persen. Realisasi Belanja tahun 2024 sebesar 36,16 persen," tulis Bambang di salah satu grup WhatsApp, Sabtu (06/07/2024).
Data pembanding itu disampaikan Bambang sekaligus menjawab kritikan atas rendahnya serapan anggaran di era kepemimpinannya.
Berdasarkan data yang diungkap Bambang, ditunjukkan bahwa capaian serapan anggaran di era Kiai Salwa pun tidak jauh beda. (Eko).