JATIMPOS.CO/LUMAJANG- Penjabat Bupati Lumajang Jawa Timur Indah Wahyuni mengapresiasi Direktorat Pengelolaan Media, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) yang menggelar pelatihan jurnalistik pemerintahan Jarkom, singkatan dari Jadi Pintar Bareng Kominfo Newsroom.

Pelatihan tersebut dikatakannya menjadi wadah efektif para pengelola komunikasi publik di wilayahnya untuk terus meningkatkan kemampuan menulis berita khususnya terkait potensi daerah agar makin dikenal lebih luas.

“Kemampuan tulis menulis yang baik tentu akan menghasilkan berita-berita yang baik pula. Ruang publik akan dipenuhi bacaan yang memberikan inspirasi. ASN harus punya kemampuan jurnalistik yang mencerahkan. Dengan itu kita dapat pula mempromosikan kekayaan dan potensi Lumajang kepada dunia," kata Yuyun, sapaan Indah Wahyuni saat membuka Jarkom bertajuk “Menggali Potensi Daerah melalui Jurnalistik Mencerahkan” di Lumajang, Kamis (1/8/2024).

Berbagai potensi yang ada di Lumajang, ujarnya, hanya akan dikenal di tingkat lokal jika tidak punya sumber daya penulis berita dengan kemampuan jurnalistik memadai. Maka Yuyun pun meminta peserta yang mengikuti pelatihan dapat memanfaatkan hadirnya Jarkom dengan sebaik-baiknya.

“Kita membutuhkan tangan-tangan yang terampil dalam menuliskan apa yang telah kita punya untuk bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas. Terima kasih kepada Kominfo karena perannya memang sangat kami butuhkan untuk membagikan pengetahuan kepada SDM kami. Bagaimana kita menulis dengan apik sehingga diminati oleh masyarakat luas,” ujar Pj. Bupati Lumajang.

Saat yang sama Direktur Pengelolaan Media, Direktorat Jederal IKP Kemkominfo, Nursodik Gunarjo menegaskan bahwa pihaknya memilih Lumajang sebagai kokasi gelaran Jarkom karena daerah tersebut menjadi salah satu mitra yang aktif dan berprestasi dalam jaringan Kominfo Newsroom terkait tata kelola komunikasi publik.

Semakin banyak mitra komunikasi publik yang punya kemampuan menghasilkan informasi mencerahkan, katanya, tentu menjadikan ruang-ruang publik makin banyak diisi oleh berita-berita positif.

“Hal ini menjadi kunci untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menciptakan narasi-narasi positif yang konstruktif. Tujuannya tentu untuk membangun bangsa yang cerdas, informatif dan berwawasan luas.

Maka itu, katanya, seluruh pengampu komunikasi perlu mengasah diri dengan kemampuan menulis berdasarkan kaidah jurnalistik. “Hal ini agar kita tidak tergerus oleh maraknya informasi manipulatif, dan menyihir orang untuk mempercayainya berdasarkan prinsip-prinsip di luar penalaran dan akal sehat,” tegas Nursodik.

Jarkom adalah pelatihan jurnalistik pemerintahan yang diampu oleh Direktorat Pengelolaan Media dalam hal ini Kominfo Newsroom. Jarkom seri Lumajang dihadir kurang lebih 100 peserta yang merupakan pengelola teknis komunikasi publik yang ada di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Lumajang, Kota Palangkaraya, Kabupaten Sumbawa Barat dan Kabupaten Probolinggo. Selain itu pelatihan juga turut diikuti Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) yang tersebar di seluruh Kabupaten Lumajang, dan kehumasan Komando Distrik Militer (Kodim) 0821.

Pada sesi pelatihan Jarkom yang dimoderatori Redaktur Pelaksana Portal Indonesia.go.id tersebut menghadirkan narasumber Redaktur Pelaksana Portal Berita InfoPublik.id Moh. Taofiq Rauf.

Kabupaten Lumajang Jawa Timur dikenal sebagai salah satu wilayah dengan kekayaan alam dan budaya yang beragam, mulai dari pegunungan, pantai hingga perkebunan yang subur. Hal ini menjadikan wilayah yang juga terkenal sebagai penghasil Pisang Agung punya potensi besar untuk berkembang menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia. “Potensi tersebut tentu harus terus diangkat secara maksimal agar bisa makin dikenal luas,” ujar Taofiq.

Salah satu cara untuk menggali dan mempromosikan potensi daerah adalah melalui penulisan berita-berita yang sesuai dengan prinsip jurnalistik yang baik dan mencerahkan.

“Tentu butuh kemampuan dalam mengolah dan memproduksi konten, khususnya berita-berita hingga pada tingkat desa jadi lebih menarik untuk dibaca. Imbasnya segala potensi bisa menyebar secara nasional, bahkan internasional,” katanya. (fir/rl)