JATIMPOS.CO/SAMPANG - Sumari (63) tahun, warga Desa Tragih, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang, harus dilarikan ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) setempat setelah tak sadarkan diri akibat diduga dianiaya oleh Mina, yang merupakan keponakannya sendiri dihalaman rumahnya pada Sabtu (15/02/2020).

Kejadian itu berawal saat Sumari dihampiri oleh oleh kakaknya yang bernama Mulyadi beserta 3 anaknya, yaitu, Mina, Jumideh, dan Mideh untuk menyelesaikan persoalan sengketa tanah antara Sumari dengan Mulyadi.

Namun ketika Sumari bertemu dengan Kakak kandungnya yaitu Mulyadi terjadi cekcok dengan ke-3 anak Mulyadi yang merupakan ponakannya Sumari hingga salah satu anak Mulyadi melakukan penganiayaan.

"Yang memukul ibu saya itu Mina, yang didampingi oleh bapaknya, Mulyadi yang membawa senjata tajam", kata Mat Karim (37), yang merupakan anak Sumari, korban penganiayaan.

Mat Karim mengatakan awal mula pemukulan tersebut yang dilakukan oleh Mina. Menurutnya, Mina memukul badan bagian belakang ibunya.

" Kemudian memukul bagian leher disertai dorongan hingga tersungkur sampai ibu saya luka-luka dibagian lengannya dan ibu mengeluhkan pusing sehingga saya larikan ke Puskesmas Roabatal," katanya kepada Jatim Pos, (16/02/2020).

Mat Karim menjelaskan persoalan itu muncul ketika terjadi sengketa warisan tanah dari kakeknya (Alm Matsintet), bermula saat Mulyadi tidak terima jika tanah milik kakeknya di wariskan kepada Sumari.

Padahal tanah dengan lebar 1 hektare tersebut sudah di wariskan kepada sumari dengan kesepakatan telah merawat Alm Matsintet hingga meninggal.

"Jadi kakek saya dulu menyampaikan kepada anak-anaknya tentang siapapun yang merawat kakek saya hingga meninggal akan diwariskan tanah dengan lebar 1 hektare itu," jelasnya.

Namun, Mulyadi yang merupakan kakak ibu saya tidak terima dengan tanah yang sudah di wariskan kepada ibu sehingga paman saya itu mengaku bahwa tanah warisan itu dulunya di gadaikan dan yang menebusnya adalah dirinya.

"Padahal yang menebus tanah itu adalah kakek saya sendiri bukan paman Mulyadi, sehingga sampai saat ini kakak dari ibu saya itu tidak terima," tutur Mat Karim.

Atas kejadian tersebut, Matkarim mengaku sudah melakukan pelaporan kepada Polsek setempat. "Saya kemarin sudah melaporkan persoalan ini kepada Polsek Robatal," katanya.

Sementara, saat dikonfirmasi Kapolsek Robatal Iptu Sunarno, membenarkan jika anak dari Sumari telah melakukan pelaporan terhadap pihaknya.

Sehingga pihaknya akan melakukan pemeriksaan terhadap Sumari yang diduga menjadi korban pemukulan.

"Kami akan melakukan pemeriksaan, tapi masih menunggu kondisi Sumari sembuh sebab saat ini dia masih mengeluh pusing," katanya.

"Dan rencananya kami akan melakukan pemeriksaan hari Senin esok kalau yang bersangkutan bisa dimintai keterangan," imbuhnya.(dir).