JATIMPOS.CO//KABUPATEN JEMBER – Banjir luapan kembali melanda wilayah Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember, sejak Kamis dini hari. Banjir ini disebabkan oleh tingginya curah hujan yang terjadi sejak siang hari sebelumnya.
Pihak BPBD, TNI, dan Polri terus berupaya melakukan evakuasi warga. Banjir di daerah terparah memiliki ketinggian hampir mencapai satu setengah meter.
Dengan menggunakan perahu karet, tim gabungan melakukan evakuasi warga ke balai desa setempat. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Jember, Penta Satria, menyatakan bahwa sejak semalam tim sudah berada di lapangan, berusaha mengevakuasi warga dari lokasi yang terdampak banjir.
"Untuk kepala keluarga (KK) yang terdampak langsung, dari data pagi tadi, sementara ada sekitar 100 KK. Namun, kami terus melakukan asesmen, karena ada wilayah di Curanoko yang sudah mulai surut, dan banjir mulai bergerak ke arah Blater," kata Penta Satria, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember, Jumat (29/11/2024).
"Untuk kerusakan rumah, tim dilapangan masih belum ada laporan. Kami berupaya memprioritaskan ibu, anak dan lansia untuk evakuasi di Balai Desa Wonosari (Lokasi Pengungsian), jika tidak cukup nanti bisa ada di sekolah sekolah yang lokasinya berdekatan mas," imbuhnya.
Mengenai Lansia yang sempat mengalami Hipotermia, Penta menambahkan bahwa tim gabungan sudah membawa ke titik aman, dan langsung mendapatkan penanganan pertama.
"Kalau warga yang sakit nggak ada, hanya tadi itu satu warga karena usia, beliau kedinginan, dari balai desa, sudah dibawa ke balai desa," tambahnya menjelaskan.
"Tadi kami juga sudah memberi selimut dobel dan minuman hangat untuk mengurangi Hipotermia nenek tersebut. Namun kami tetap membawa ke puskesmas terdekat, khawatir ada gejala lainnya," tutupnya.
Sementara itu Kapolsek Tempurejo AKP Heri Supadmo menjelaskan bahwa dirinya mengerahkan anak buahnya bersama Koramil setempat membantu evakuasi warga. Dirinya menghimbau agar harta benda disimpan ditempat yang aman.
"Kami sejak semalam bersama TNI warga dan pihak BPBD menghimbau serta membantu evakuasi warga. Sementara ada dua titik pengungsian yakni di balai Desa Curahnongko dan Wonoasri," ungkap Kapolsek Tempurejo.
"Tim kami secara berkala juga berpatroli guna mengawasi setiap rumah yang terendam banjir maupun tergenang. Khawatir ada oknum oknum yang memanfaatkan bencana ini untuk melakukan aksi kejahatan," jelasnya.
Banjir luapan di Kecamatan Tempurejo ini terjadi karena sungai Curahnongko tidak mampu menampung debit air yang diakibatkan hujan deras mulai Kamis siang hingga Jumat dini hari. (Ari)