JATIMPOS.CO/SAMPANG - Kabupaten Sampang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sampang, gelar Workshop Sistem Kepawaspadaan Dini dan Respon Kasus KLB Sekaligus Sosialisasi COVID 19 (Corona), Selasa (11/03/2020).


Workshop itu dilaksanakan di gedung aula Hotel Panglima, Jalan Panglima Sudirman Kecamatan/Kabupaten Sampang dengan menghadirkan narasumber dari Dinkes Provinsi Jawa Timur dan Kepala Bidang Pengendalian Kekarantina dan Surveilans Epidemiology.

Peserta workshop masing-masing menghadirkan,  perwakilannya dari beberapa perwakilan dari Kelurahan, Kecamatan, RSUD Muhammad Zyn Sampang, dan sektor-sektor lain yang terlibat seperti halnya, pelaksana program yang bertugas melacak atau memantau kasus Corona di wilayah Sampang (Surveilans).

Plt Kepala Dinas Kesehatan Sampang, Agus Mulyadi mengatakan, tujuan diadakannya workshop ini agar dapat meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat tentang bahaya dari virus corona.

Sebab, seperti yang diketahui, virus corona telah menjangkit banyak orang yang tersebar diberbagai negara.

"Jadi virus Corona tidak hanya ada di negara sekitar China, melainkan virus ini sudah terdeteksi sampai Amerika Serikat, hingga hari ini dilaporkan bahwa virus ini telah membunuh sebanyak 1018 jiwa di 13 negara," ujarnya.

Mengetahui hal itu pihaknya mengajak masyarakat untuk mencegah penularan virus corona yang dapat dilakukan oleh masing-masing individu.

Diantaranya, sering mencuci tangan dengan sabun dan air atau bisa juga menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol.

Kemudian saat batuk dan bersin, diharuskan tutup mulut dan hidung dengan siku tertekuk atau tisu, setelah itu segera buang tisu dan cuci tangan.

Serta, menjaga jarak dengan siapapun yang menderita demam dan batuk. Jika menderita demam, batuk, dan sulit bernapas, dianjurkan untuk segera berkonsultasi ke dokter dan ceritakan riwayat kesehatan sebelumnya.

Lebih lanjut, Agus Mulyadi menyarankan, ketika berpergian keluar atau ketempat-tempat umum seperti, pasar yang terletak di daerah terdampak, hindari kontak langsung dengan hewan hidup dan permukaan yang bersentuhan dengan hewan.

"Termasuk hindari konsumsi produk hewan mentah atau setengah matang untuk menghindari kontaminasi silang dengan makanan mentah, sesuai praktik keamanan pangan yang baik," pungkasnya. (dir)