JATIMPOS.CO/KAB. JEMBER - Perjuangan Bupati Jember untuk melindungi Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jember tidak main-main. Demi menunaikan niatnya, ia berangkat khusus ke Jakarta untuk bertemu langsung dengan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding.
Dalam pertemuan tersebut, Bupati Fawait menyampaikan 3 poin penting yang menjadi aspirasinya terkait PMI kepada Menteri P2MI. Diantaranya, yakni mendirikan Pos Pelayanan PMI Jember, mengkonsolidasikan pelatihan kepada PMI sesuai negara tujuan, dan mencegah keberangkatan pekerja non prosedural/ilegal yang berisiko.
Alhamdulillah, ikhtiar Bupati Fawait untuk memberikan perlindungan bagi pekerja asal Jember diterima dengan baik oleh Menteri P2MI.
"Kami diterima dengan sangat baik, bahkan semua aspirasi kami menjadi perhatian dari beliau. Yang terdekat ada Pos Pelayanan bagi PMI di Kabupaten Jember. Jadi kawan-kawan PMI tidak perlu jauh-jauh lagi, cukup di Jember," ungkap Gus Fawait, Selasa (27/05/2025).
Selain itu, kata bupati, Menteri P2MI juga memberikan perhatian khusus kepada para pekerja migran asal Jember yang berada Kamboja.
Sementara, Menteri P2MI Abdul Kadir Karding secara pribadi memuji Bupati Fawait. Seorang kepala daerah yang memiliki ide-ide brilian untuk melindungi rakyatnya.
"Saya kira masyarakat Jember harus berbangga hati memiliki bupati seperti beliau. Masih muda, cerdas, banyak ide-ide kreatif," ucapnya.
Abdul Kadir Karding menyatakan, Kementerian P2MI menyambut baik beberapa proposal yang sudah disampaikan Bupati Fawait.
"Kita akan mendirikan Pos Pelayanan di Jember, atau kantor perwakilan yang ada di Jember khusus untuk PMI karena basis utama PMI salah satunya di Jember. Kedua, kita akan mengkonsolidasikan model-model pelatihan untuk tujuan ke negara-negara tertentu bersama bupati ke depan. Sambil saya minta tolong kepada beliau untuk membantu mencegah pemberangkatan pekerja secara non prosedural atau ilegal," urainya.
Menteri P2MI memuji ide yang diutarakan Bupati Fawait untuk meminimalisir pemberangkatan PMI secara non prosedural. Ia juga menekankan pentingnya pencegahan pekerja ilegal dan menilai langkah Pemkab Jember sebagai model afirmatif yang layak didukung.
"Nah, beliau punya satu ide bagus bahwa PMI yang mau berangkat itu diperhatikan sejak sebelum berangkat sampai dengan dia di sana, anaknya dibantu misalnya sekolah dan lain sebagainya. Tetapi syaratnya harus berangkat prosedural/legal, kalau enggak ya tidak dibantu. Ini kan satu afirmasi lewat kebijakan. Jadi Gus Fawait ini saya kira berkah bagi Kabupaten Jember," tutupnya. (Ari)