JATIMPOS.CO, KABUPATEN JEMBER - Senyum merekah terpancar dari para guru ngaji yang hari ini menerima insentif tahap satu di Kecamatan Balung Kabupaten Jember, Jumat (3/10/2025).
Salah satu penerima insentif guru ngaji yakni ustadzah Sumarti asal Desa Balung Kulon Kecamatan Balung yang menuturkan kisah perjuangannya dalam mendidik agama bagi anak anak di lingkungannya.
Ustadzah Sumarti yang kini berusia 52 tahun ini mengabdikan diri di TPA (Tempat Pembelajaran Alquran) Insan Kami di Dusun Krajan Lor Desa Balung Kulon sejak tahun 2012.
Tak ada bayaran yang dipungut untuk mengaji di TPA tersebut, hanya iuran seribu rupiah setiap hari yang digunakan untuk operasional TPA dan kegiatan kegiatan lainnya.
"Saya setiap sore mengajar ngaji di TPA Insan Kami mas, santri kami hanya ditarik iuran seribu rupiah setiap mengaji. Dan itupun buat operasional TPA ketika ada kegiatan, lomba dan sebagainya," kata Ustadzah Sumarti.
"Setiap akhir tahun uang tersebut harus habis digunakan untuk berkegiatan dengan anak anak. Biasanya sih minta kayak rekreasi sekedar menyenangkan mereka mas, tapi Ndak tau ya mas rejeki itu selalu ada saja mas," imbuhnya.
Dirinya juga membantu mengajar di sebuah Madrasah Ibtidaiyah dengan gaji yang hanya beberapa ratus ribu perbulan. Sedangkan suaminya bekerja di sebuah toko elektronik yang tak jauh dari rumahnya.
"Alhamdulillah mas, saya dapat tambahan 500 ribu rupiah perbulan dari ngajar di MI Muhammadiyah mas. Suami saya kerja jaga toko elektronik di Utara rumah. Alhamdulillah anak saya yang besar mampu kuliah di Unesa (Universitas Negeri Surabaya)," ulasnya.
Menerima Insentif guru ngaji sebesar satu juta lima ratus ribu rupiah, merupakan hal yang tak pernah dia impikan selama ini. Bagi Marti, berjuang di jalan Allah bisa mendatangkan berkah bagi dirinya dan keluarganya.
"Saya Alhamdulillah sekali mas, bisa mendapatkan insentif ini dari program Bupati Jember Gus Fawait. Beliau memberikan senyum banyak guru ngaji se-Kabupaten mas," katanya dengan bahagia.
"Uang insentif ini nantinya akan saya sisihkan untuk membayar kostan anak di Surabaya mas, dan sisanya untuk membiayai kebutuhan lainnya. Terima kasih Gus Fawait, perhatian jenengan membuat banyak harapan bagi guru ngaji," tambahnya dengan mata berkaca kaca.
Sebanyak 75 guru ngaji di Desa Balung Kulon, tahap 1 ini menerima insentif yang cukup cepat dan mudah. Meski jumlahnya tidak seberapa bagi orang lain, namun banyak guru ngaji yang menggantungkan harapan dari insentif honorarium guru ngaji ini. (Ari)