JATIMPOS.CO/SAMPANG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sampang menargetkan tahun 2020 Program Inovasi Simous dan Program Jari Kaki Lima terealisasi di seluruh Puskesmas di wilayah Kabupaten Sampang, Selasa (09/9/2020).
Program Inovasi Simous merupakan aplikasi yang dikembangkan untuk mempermudah Puskesmas melakukan pencatatan dan pelaporan kunjungan pasien agar menghindari adanya antrian panjang yang dialami oleh pengunjung.
Sedangkan Program Jari Kaki Lima (Jaring risiko tinggi ibu hamil melalui deteksi dini) kartu kontrol ini melibatkan masyarakat dalam upaya menurunkan kematian ibu dan bayi.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Sampang, Agus Mulyadi mengatakan, bahwa Program Inovasi Simous dan Program Jari Kaki Lima sudah terealisasi di beberapa puskesmas di wilayah kerjanya. Inovasi itu dibentuk sebagai upaya memberikan layanan terbaik bagi masyarakat.
"Kami targetkan sampai akhir 2020 program ini bisa terlaksana di semua Puskesmas di Kabupaten Sampang," ujarnya.
Saat di konfirmasi ke sejumlah puskesmas di Sampang yakni, Puskesmas Kamoning di Jalan Jaksa Agung Suprapto Kecamatan/Kabupaten Sampang sudah menerapkan inovasi tersebut.
Kepala Puskesmas Kemuning menyampaikan, selama melaksanakan program tersebut sangat terbantu dan masyarakat tidak perlu antri panjang dalam menunggu layanan kesehatan.
"Dengan merealisasikan inovasi ini, kami akan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat Sampang," tuturnya.
Sementara, bagi puskesmas yang terletak di pelosok saat menjalankan Program Inovasi Simous dan Program Jari Kaki Lima kurang berjalan lancar karena terkendala sulitnya jaringan internet.
Itu disampaikan oleh Kepala UPTD Puskesmas Robatal, Dwi Nurmanto, sehingga, dengan kondisi jaringan WIFi yang lemot sempat menggangu pelaksanaan program tersebut.
"Jadi untuk mengatasi itu kami menggunakan operator lainnya," terangnya.
Maka dari itu, pihaknya mengusulkan kepada Dinkes Sampang agar bekerjasama dengan Dinas Kominfo untuk memperlancar jaringan internet guna mengoptimalkan Program Inovasi Simous dan Program Jari Kaki Lima tersebut.
"Tidak hanya Puskesmas Robatal saja, Puskesmas yang letaknya di pelosok juga mengalami kesulitan mendapatkan jaringan internet yang optimal," pungkasnya.
Perlu diketahui jika program inovasi simous dan program jari kaki lima juga sudah diterapkan di RSUD Moh Zyn dan 22 Puskesmas yang ada di 14 kecamatan di Kabupaten Sampang.
Dan dengan diterapkannya program tersebut terbukti hasilnya sangat bermanfaat banyak. Pelayanan lebih maksimal, antrian lebih tertib dan rapih serta disiplin. (dir)