JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendistribusikan enam alat ventilator kepada tiga rumah sakit di Madura.


Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, tiga rumah sakit yang mendapatkan alat ventilator tersebut di antaranya RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan, RSUD Sampang, RSUD Dr H Moh Anwar Sumenep. Sedangkan rumah sakit di Pamekasan sengaja tidak diberi bantuan ventilator karena jumlah alat di rumah sakit tersebut sudah mencukupi.

"Alat ventilator yang dibagikan adalah alat bantuan ventilator dari Kementerian Kesehatan. Total ada sebanyak 210 unit alat ventilator yang didapatkan Jatim dari Kemenkes dan akan disalurkan ke rumah sakit-rumah sakit rujukan covid-19 di Jatim," Kata Khofifah Indar Parawansa di Gedung Bakorwil Jatim, Senin (14/9/2020).

Menurutnya, pendistribusian bantuan itu merupakan batch pertama dari kementerian kesehatan. Bahkan ia menyebutkan, bahwa pembagian ventilator hari ini menjadi upaya peningkatan layanan kuratif pada pasien covid-19.

"Dengan harapan, jika penanganan kuratif pasien covid-19 maksimal maka angka kesembuhan naik dan angka kematian kasus bisa ditekan," tambah Gubernur Jatim itu.

Sebagaimana diketahui bahwa per hari ini, tambah Bu Khofifah sapaannya, update kasus covid-19 di Jawa Timur mengalami kenaikan signifikan untuk jumlah angka kesembuhan.

"Angka recovery rate Jatim sudah diangka 30.905 kasus atau sebesar 80,42 persen. Sedangkan untuk fatal rate sudah kasus covid-19 Jatim masih di atas rerata nasional," paparnya.

Alumni aktivis PMII itu menyampaikan, angka kematian kasus covid-19 Jatim sebesar 7,29 persen atau sebanyak 2.800 kasus. Dari update total jumlah kasus covid-19 Jatim perhari ini yaitu sebanyak 38.431 kasus.

"Kita akan secara bertahap melakukan pembagian pada rumah sakit-rumah sakit rujukan sebagai bentuk peningkatan layanan kuratif kita, semoga kematian bisa ditekan, dan angka kesembuhan bisa terus kita tingkatkan," jelasnya.

Khofifah juga mendistribusikan pembagian 8.000 masker pada pendamping desa, pada TKSK, dan juga pendamping PKH dan Tagana.

"Agar mereka semua menjadi corong untuk mensosialisasikan protokol kesehatan dengan gerakan 3M. Yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun," tutupnya. (did)