JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Koordinator Pamekasan Call Care (PCC) Amir Chamdani menyiapkan delapan petugas dengan tiga sif dalam memberikan pelayanan kesehatan Mobil Sigap kepada masyarakat Kabupaten Pamekasan.

Delapan petugas itu dikerahkan untuk selalu stand by 24 jam dengan tiga sif yaitu sif pagi dua orang, sif sore dua orang dan sif malam dua orang, sedangkan dua petugas lainnya mendapat jatah libur secara bergantian.

Sementara, pelayanan kesehatan mobil Sigap dapat diperoleh melalui tiga alat komunikasi seperti, melalui via telfon, WhatsApp dan aplikasi darurat bottom. Namun, saat ini aplikasi darurat bottom masih minim digunakan oleh masyarakat, dikarenakan terkendalanya sosialisasi stiker layanan mobil sigap.

"Selama ini masih melalui wa atau telfon, sedangkan aplikasi bottom masih minim. Jadi, hanya orang-orang tertentu saja yang menggunakan aplikasi darurat bottom," kata Amir Chamdani, Selasa (17/11/2020).

Menurutnya, hampir setiap hari mobil sigap digunakan oleh masyarakat dengan berbagai kebutuhan seperti, mengantarkan orang sakit, melahirkan dan lain sebagainya, bahkan dalam sehari tercatat 12 orang pelapor. Namun berbeda dengan pasien yang mendapat pertolongan di perjalanan. Sebab selain stay di kantor, pihaknya juga melakukan patroli di setiap jalan kota Kabupaten Pamekasan

"Yang paling banyak keluhan yaitu orang sakit dan kalau tengah malam itu rata-rata orang mau melahirkan," paparnya.

Lebih jauh, pak Amir sapaan akrab Amir Chamdani, layanan yang diberikan kepada masyarakat yaitu mengantarkan pasien hingga sampai ke rumah sakit. Setelah itu, menjemput pasien yang sudah mendapat pelayanan kesehatan dari pihak rumah sakit untuk diantar ke rumah pasien.

"Jadi kami setelah sampai di UGD dan setelah mendapat kamar kita pulang tapi kami juga pesan kepada pihak keluarga jika mau pulang untuk segera menghubungi kami kembali agar bisa diantar," tutupnya. (did)