JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Stiker Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Pamekasan mulai ditempelkan ke rumah-rumah warga berstatus Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Kegiatan labelisasi stiker PKH ini tidak hanya fokus pada penempelan saja, melainkan juga melakukan verifikasi kepada penerima bansos tersebut. Sedangkan peserta KPM PKH di kabupaten Pamekasan, sebanyak 51076 KPM.

Kordinator Pendamping PKH Kabupaten Pamekasan, Hanafi mengatakan, labelisasi stiker PKH ini, dimulai sejak tanggal 22 Desember 2020 dan ditargetkan selesai akhir bulan Desember 2020. Namun, jika mendapat kendala, labelisasi ini akan berlanjut hingga awal bulan Januari 2021 mendatang.

Dalam hal ini, Dinas Sosial Dinsos Pamekasan bekerjasama dengan beberapa stakeholder terkait seperti, Pemerintah tingkat kecamatan, tingkat desa dan Babinsa serta babinkamtibmas setempat.

"Penempelan stiker PKH ini dimulai sejak kemarin, dimulai dari beberapa Kecamatan yang tentunya sudah melakukan koordinasi dengan kecamatan, desa atau kelurahan dan Babinsa serta babinkamtibmas," kata Korkab Pendamping PKH Pamekasan, Hanafi, Rabu (23/12/2020).

Menurutnya, labelisasi stiker ini sudah menyebar ke seluruh kecamatan di kabupaten Pamekasan. Kurang lebih ada 10 kecamatan yang telah memulai kegiatan tersebut.

"Sudah 10 kecamatan yang memulai penempelan, berdasarkan data atau informasi dari petugas di lapangan," paparnya.

Mantan aktivis PMII UIM Pamekasan juga menuturkan, selain melakukan kegiatan labelisasi, pihaknya juga melakukan verifikasi terhadap para KPM PKH, dalam hal ini melibatkan Operator SIKS-NG setempat untuk melakukan verifikasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

"Kegiatan labelisasi ini bukan hanya fokus pada penempelan saja, akan tetapi juga melakukan verifikasi pengecekan kepada kondisi status sosial ekonomi penerima bansos," jelasnya.

Lebih jauh, Hanafi sapaan akrabnya, selama melakukan penempelan stiker ke rumah KPM, pihaknya belum mendapat laporan dari pendamping PKH setempat mengenai Peserta KPM yang dinilai tidak tepat sasaran.

"Kita masih baru mulai ya belum mendapat informasi atau laporan dari teman-teman (pendamping PKH yang ditunjuk oleh Dinas terkait) yang ada di lapangan dan belum ada kendala-kendala yang substansif," ungkap Hanafi.

Ia juga berharap, bagi penerima bansos tersebut untuk membantu mensukseskan kegiatan penempelan ini. Agar, petugas terkait bisa bertemu langsung dengan peserta KPM PKH. Sebab, dasar tujuan dari kegiatan ini yaitu agar bansos ini tepat sasaran, melalui verifikasi DTKS.

"Penerima manfaat PKH agar tetap di rumah dulu, sehingga teman-teman di lapangan bisa ketemu langsung dengan penerima," tutupnya. (did)