JATIMPOS.CO/SUMENEP - Petani di Wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, terancam gagal tanam. Pasalnya belum sehari mereka menanam padi hama tikus sudah menyerang.
Salah seorang petani asal Desa Pabian Kecamatan Kota mengungkapkan, masa awal tanam padi kali ini merasa kebingungan lantaran hama yang menggerogoti bibit padi mereka. Sehingga banyak padi mati usai ditanam.
"Hama tikus ini tentu meresahkan bagi kami sebagai petani," ujar Musaha dengan nada cemas, Selasa (05/01/2020).
Di lokasi, berdasarkan pantauan media ini banyak bibit padi yang baru ditanam tampak tersisa akarnya akibat dimakan tikus. Ada juga hanya tersisa separuh dan terancam mati.
"Kalau yang tersisa separuh tetap ditanam, itu akan mati terendam air. Sehingga yang bisa diharapkan ditanam hanya yang masih utuh," sambungnya.
Pria ini mengaku, telah melakukan berbagai macam cara agar hama tersebut tidak menganggu tanamannya. Namun, hal itu baginya seperti sia-sia meski sudah menggunakan obat anti hama. "Justru sebaliknya tikus-tikus semakin mengganas," kata dia.
Akibat serangan hama itu, kini petani merasakan kekurangan bibit padi. Lahan padinya pun dibiarkan kosong karena masih mencari bibit untuk ditanami kembali supaya nanti bisa tetap panen.
Terpisah, Kabid Tanaman Pangan Dan Holtikultura Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (Dispertahortbun), Sufriadi membenarkan bahwa di awal musim tanam saat ini hama tikus menyerang hampir semua kecamatan di wilayah Sumenep.
"Di Sumenep memang ada serangan hama tikus. Cuma yang terparah itu ada di kecamatan Gapura, Kecamatan Kota dan di kecamatan lenteng tidak pegitu parah," terang Sufriadi.
Tanaman yang diserang, Sambung Sufriadi, tidak hanya bibit padi saja melainkan seperti tanaman jagung habis dimakan. "Sampai saat ini berdasarkan data kami, mayoritas yang di serang tanaman padi dan jagung. Untuk padi biasanya tanamannya dan kalau jagung dimakan bijinya," katanya.
Guna mengatisipasi hama tersebut, pihaknya juga menyosialisasikan berbagai upaya seperti sanitasi dengan harapan tikus tidak kerasan, Memasukkan bahan bakar ke dalam sarang tikus bahkan cara pengasapan terhadap lubang tikus agar terpancing keluar untuk ditangkap.
Pihaknya mencatat, kurang lebih sekitar 50 hektar lahan pertanian di Sumenep di serang tikus. Namun Supriadi mengklaim bahwa ancaman tersebut tidak akan berpengaruh pada masa panen nanti.
"Sementara saya kira tidak. Karena serangan hama tikus hanya sekitar 15 ekor tiap hektar," pungkasnya. (dam)