JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Warga Desa Dabuan, Tlanakan, Pamekasan, mengkhawatirkan panen jagung raya musim ini. Pasalnya, kondisi jagung yang tengah memasuki panen raya Itu, kualitasnya kurang bagus.

Imam Arifin petani asal Desa Dabuan mengatakan, musim panen jagung raya musim ini, para petani tidak diuntungkan, sebab jagung yang menjadi salah satu makanan pokok para petani, kemungkinan besar mengalami gagal panen.

"Kondisi jagung saat ini tidak begitu bagus, tidak seperti musim tanam sebelumnya. Kalau dipersentasikan, Panem jagung raya musim ini diperkirakan 60%, sedangkan musim panen tahun sebelumnya bisa mencapai 90% hingga 100%," kata Imam Arifin, Rabu (6/1/2021).

Menurut dia, faktor penyebab terjadinya gagal panen tersebut diantaranya adalah faktor curah hujan yang kurang stabil pada saat memasuki musim tanam dan dipertengahan musim.

"Selain curah hujan yang kurang stabil, kemungkinan, karena lambatnya pendistribusian pupuk bermerek urea. Mayoritas para petani menggunakan pupuk urea untuk tanam jagung," papar mantan aktivis PMII IAIN Madura itu.

Terpisah, Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan, masih belum mendapat laporan dari petugas lapangan, sementara saat ini masih memasuki musim tanam. Kemungkinan, para petani di wilayah yang saat ini memasuki musim panen jagung yaitu petani yang menggunakan bibit lokal.

"Kami juga menganjurkan untuk menggunakan bibit atau benih yang bukan jagung lokal. Agar produksinya lebih tinggi. Sementara kabupaten Pamekaaan tidak mendapat bantuan benih atau bibit jagung musim tanam ini," tutupnya. (did)