JATIMPOS.CO/BANYUWANGI - Bandara Banyuwangi siap menggunakan GeNose C19 sebagai syarat penerbangan. Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi meninjau kesiapan pelaksanaannya, Sabtu (24/4/2021).
Mendarat di Bandara Banyuwangi, Budi disambut Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan Dirut PT Angkasa Pura II, M. Awaluddin. Mereka langsung menuju lokasi pelaksanaan tes GeNose C19. Sejumlah penumpang terlihat antri untuk melakukan tes deteksi covid-19 karya UGM tersebut.
“Saya mengapresiasi Angkasa Pura II sebagai pengelola Bandara Banyuwangi yang mulai menyiapkan GeNose C19. Ini bandara ke-9 di bawah AP II yang melakukan deteksi covid-19 dengan GeNose C19,” kata Budi.
Menurut Budi, apa yang dilakukan AP II menunjukkan keseriusan mendukung pemerintah dalam pencegahan virus corona.
“GeNose C19 adalah produk anak bangsa, perlu kita dukung. Tadi saya juga lihat operatornya anak Banyuwangi asli. Dia pelajari itu, dan tentu ini memberikan suatu keahlian baru. Saya apresiasi, apalagi Ibu Bupati mendukung alat ini. Katanya, kalau bisa lebih cepat lebih baik. Semoga ini semua bermanfaat untuk bangsa,” ujar Budi.
Dalam kesempatan itu, Budi juga memuji Bandara Banyuwangi. Tidak hanya arsitekturnya yang hijau dan unik, namun Budi juga mengapresiasi pembangunan bandara yang didanai APBD, bukan APBN.
“Hari ini di Banyuwangi kita bisa bertemu di bandara yang cantik dan ecofriendly. Bandara ini menjadi contoh suatu kabupaten yang bisa membangun sendiri dan sekarang sudah berfungsi dengan baik,” pujinya.
“Perlu kita sampaikan karena kemandirian serta partisipasi dari pemda itu sangat penting. Sudah mandiri, desainnya bagus, cantik lagi. Saya minta tolong kepada Ibu Bupati yang baru menjadikan ini sebagai legacy Banyuwangi, serta sebagai contoh bagi kabupaten lain bahwa membangun itu tidak harus dari APBN,” ujarnya.
Usai dari bandara, Menhub langsung menuju Pelabuhan Ketapang Banyuwangi untuk memastikan protokol kesehatan diterapkan di sana. “Kami ingin memperluas penggunaan GeNose C19 ini untuk penyeberangan juga,” katanya.
Selain itu, Budi mengapresiasi kapal yang melayani penyeberangan Banyuwangi – Pelabuhan Lembar, Lombok.
“Ini menujukkan tumbuhnya korelasi. Tumbuhnya hubungan dagang Banyuwangi dan Lombok, yang ujungnya bisa efisiensi harga. Selain itu, juga ada peluang wisatawan karena koneksinya langsung,” kata Budi.
Sementara itu, Bupati Ipuk menyatakan siap mendukung upaya pengunaan tes deteksi Covid-19 untuk penumpang kapal maupun udara dengan menggunakan Genose. “Kami siap berkolaborasi dengan ASDP maupun pihak Angkasa Pura II,” ujarnya.
Ipuk juga berkomitmen terus mengembangkan Bandara Banyuwangi. “Bandara Banyuwangi menunjukkan bagaimana arsitektur berbasis kearifan lokal bisa beriringan dengan upaya membangun ekonomi daerah melalui aksesibilitas jalur udara,” ujar Bupati. (RZL).