JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Sejak pertengahan bulan Mei hingga bulan Juni 2021, pembuatan kartu tanda penduduk (KTP) di kabupaten Pamekasan mengalami lonjakan hingga 100 persen.

Lonjakan tersebut berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Pamekasan, Rabu (23/06/2021).

Kepala Disdukcapil Kabupaten Pamekasan Ach Faisol mengatakan, berdasarkan data memang ada lonjakan, baik mencetak rekam baru dan cetak ulang. Menurutnya, cetak ulang itu dikarenakan hilang atau rusak. Secara regulasi, itu diperbolehkan untuk mencetak dengan surat keterangan ataupun ketika rusak mereka menyetorkan KTP yang rusak.

"Maksud dari lonjakan kebetulan momen itu libur hari raya idul Fitri dan libur sekolah atau libur pondok pesantren. Lonjakan itu biasanya terjadi pada hari Senin dan Jumat. Namun, hari lainnya cenderung normal.  Artinya kalau satu hari rekam sekitar 120-an kalau hari Senin dan Jumat sekitar 180 hingga 200 lebih. Lonjakan Ini hampir 100% dan bisa jadi 100%," kata Ach Faisol kepada jatimpos.co, di ruang kerjanya.

Kendati demikian, kata Faisol sapaannya, lonjakan ini terjadi bukan karena adanya momentum pemilihan kepala desa serentak. Akan tetapi lonjakan ini memang sudah menjadi hal biasa setelah libur lebaran idul Fitri.

"Kami tidak berani menghubungkan dengan momentum Pilkades serentak, sebab informasi dari pihak kami, lonjakan ini biasannya ketika libur pondok pesantren dan sebagian besar informasinya itu setelah hari raya. Karena ada yang memperbaiki data contohnya anak yang belum terdaftar," paparnya.

Lebih lanjut dia menuturkan, lonjakan pembuatan KTP ini terjadi sejak libur lebaran hari raya Idul Fitri kemarin hingga saat ini. Sebelumnya, pada bulan suci ramadhan kemarin masih normal seperti biasanya. Tapi sudah mulai ada lonjakan.

"Kami meminta blangko KTP kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Karena kami khawatir akan terjadi lonjakan yang berefek tidak tersedianya blangko. Alhamdulillah persediaan blangko yang kami miliki cukup untuk melayani masyarakat dan Alhamdulillah sampai saat ini tidak pernah kosong. Blangko yang tersedia saat ini sekitar 10 ribu. Jadi kami sangat siap untuk melayani masyarakat," pungkasnya. (did)