JATIMPOS.CO/BANYUWANGI - Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani membagikan sembako kepada warga yang terdampak PPKM Darurat, Kamis (8/7/2021).

Sembako yang dibagikan merupakan hasil dari gerakan Hari Belanja di Pasar Rakyat dan UMKM yang digalakkan oleh Pemkab Banyuwangi setiap bulan dan diikuti ribuan ASN, BUMN, dan BUMD.

”Hari ini dan besok dibagikan ke ribuan penerima, ada yang lewat Satgas Covid-19 kabupaten, ada yang juga lewat Satgas Kecamatan. Dibagikan langsung untuk membantu warga yang terdampak. Ini tahap awal, kita siapkan juga selanjutnya, termasuk ada beberapa program yang sedang disiapkan dari APBD,” ujar Ipuk.

Bupati Ipuk sendiri membagikan kepada perwakilan lebih dari 800 pegawai toko yang harus tutup selama PPKM Darurat 3-20 Juli 2021, di sejumlah kecamatan. Juga ke para PKL, yang jam operasionalnya harus dibatasi maksimal pukul 20.00 WIB.

”Saya mohon maaf harus ada pembatasan aktivitas masyarakat. Ini situasi sulit, tapi pemerintah, TNI, Polri, harus mengambil kebijakan pengendalian aktivitas agar bisa menekan penularan Covid-19, untuk melindungi masyarakat semua,” ujarnya.

Total hari ini dan besok dibagikan 51.785 kilogram beras dan berbagai jenis sembako lain. Ipuk juga tampak membagikan sembako ke sejumlah pengemudi becak, yang pendapatan hariannya berkurang pada masa PPKM Darurat karena toko/pusat perbelanjaan tempat biasa mencari penumpang harus tutup.

Ipuk juga meminta kepada masyarakat untuk bersama-sama selalu taat protokol kesehatan.

"Protokol kesehatannya benar-benar dijaga. Selalu pakai masker. Jaga jarak. Aktivitas warung dan kafe tetap boleh, tapi harus take away, tidak boleh makan-minum di tempat untuk sementara. Tolong ya, karena ini bukan untuk pemerintah, tapi untuk kesehatan warga sendiri mengingat penyebaran virus masih terus terjadi,” ujarnya.

Nining, salah seorang karyawan toko yang menerima bantuan, bersyukur bisa memperoleh sembako. "Saya sangat berterima kasih, saat ini toko tempat saya bekerja tutup selama PPKM Darurat, dengan adanya bantuan sembako ini dapat mengurangi pengeluaran keluarga," kata Nining.

"Matur nuwun bantuannya. Alhamdulillah bisa untuk makan. Saya belum dapat penumpang, karena biasanya mangkal di Roxy (pusat perbelanjaan), dan sekarang tutup, sehingga tidak ada penumpang,” imbuh Slamet Santoso, pengemudi becak.

Dia pun berpesan kepada seluruh warga untuk tetap patuh pada protokol kesehatan. "Ayo semua kita tetap bermasker, patuh sama pemerintah. Biar covid-19 ini kasusnya tidak bertambah, karena yang susah kita semua," ajak Slamet. (jok).