JATIMPOS.CO/SUMENEP - Beberapa hari terakhir publik sempat dihebohkan dengan video viral Camat Batang-Batang, Joko Suwarno, di media sosial dan pemberitaan.
Dalam potongan video tersebut, Camat Batang Batang sempat melontarkan kata-kata yang diduga kurang pantas diucapkan. Bahwa camat terkesan meminta pada Kepala Desa untuk mencuri sapi mikik warga yang tidak mau divaksin.
"Kelebunnya takut dengan masyarakat. Tako' ta' epele pole 2025 atau 2026. Itu, kan, masih lama. Kelebun punya kartu As. Punya (kartu?) sakte. Keco' sapena, cakna bupati, sampe' begitu. Keco' sapena mon oreng se ta' endha' evaksin...". Demikian pernyataan Camat Batang-Batang dalam video viral itu.
Menanggapi hal tersebut. Bupati Sumenep, Achmad Fauzi menegaskan bahwa dirinya tidak pernah memerintahkan pada siapapun termasuk apa yang dimaksud dalam potongan video yang sempat viral.
"Saya pastikan, saya tidak pernah menyuruh hal tercela seperti itu demi menyukseskan program vaksinasi Covid-19. Vaksinasi memang penting, tapi untuk menyukseskannya tidak bisa dilakukan dengan cara tidak baik," tegasnya kepada awak media, Senin, (16/08/2021).
Ihwal vaksinasi, menurut orang nomor satu di lingkungan Kabupaten Sumenep ini mengatakan pihaknya akan terus berusaha semaksimal mungkin untuk program vaksinasi tentunya dengan cara yang benar dan sesuai aturan yang ada.
"Kami tidak mungkin menggunakan cara-cara yang dapat merugikan masyarakat itu untuk menyukseskan vaksinasi. Tujuan baik harus dicapai dengan cara yang baik pula," tambah dia, sembari menegaskan.
Disamping itu, Bupati Fauzi mengaku bahwa pihaknya telah melakukan pemanggilan atas Camat Batang-Batang atas video viral yang menuai kontroversi di kalangan masyarakat.
"Secara birokrasi, biar camat yang bersangkutan nanti dipanggil oleh BKD sama Inspektorat untuk ditindaklanjuti. Kalau perlu ada pembinaan kepada yang bersangkutan," pungksanya. (dam)