JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Baddrut Tamam menjadi pemateri dalam acara webinar nasional jelang peringatan hari ulang tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-76, Minggu (15/8/2021) siang.

Webinar dengan tema "Asa 76 Tahun Indonesia Merdeka" tersebut Bupati Pamekasan menjadi pembicara bersama Butet Manurung, Direktur Sakola Institut pada panel 3. Sementara panel 2, pemateri pada webinar itu adalah duta besar (duber) RI untuk Beijing, Djauhari Oratmangun dan Direktur Utama PT. Berdikari, Harry Warganegara.

Dua pemateri pada panel 2 tersebut sebelum menutup materinya sempat menyapa Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam. Bahkan, Direktur Utama PT. Berdikari itu memuji bupati yang akrab disapa Mas Tamam itu sebagai salah satu pembicara hebat.

"Bupati Pamekasan ini salah satu pembicara hebat," kata jebolan Business management & Finance di City University of New York tersebut.

Bupati Pamekasan sebelum memulai materinya juga menyampaikan terimakasih telah menjadi bagian dari forum yang senantiasa mendorong kemajuan berbangsa dan bernegara dalam mengisi kemerdekaan Indonesia yang diraih pada 76 tahun silam.

"Sungguh ini kesempatan yang luar biasa, saya merasa terhormat sekali diundang dalam forum ini," ucap Baddrut Tamam.

Menurutnya, perwajahan Indonesia masa depan tergantung dari kondisi pemuda yang saat ini sedang menempuh pendidikan di kampus atau di sekolah menengah atas (SMA). Apabila sumber daya manusia (SDM) pemudanya bagus, tentu perwajahan Indonesia masa depan akan bagus.

"Jika generasi hari ini bagus, komitmen mencintai Indonesianya bagus, komitmen mendorong kemajuannya bagus, saya yakin Indonesia kedepan akan menjadi negara yang sangat maju, karena generasi pemudanya bagus," paparnya.

Baddrut menyampaikan, pihaknya telah merancang program yang mendorong kemerdekaan dan kemajuan merata bagi seluruh warga Pamekasan melalui lima program prioritas. Yaitu, pendidikan, kesehatan, ekonomi, infrastruktur dan reformasi birokrasi.

"Melalui lima program prioritas ini kita mendorong kabupaten yang biasa-biasa ini menjadi kabupaten yang luar biasa, kabupaten yang mampu berdaya saing dengan kabupaten maju lain di Indonesia. Visi utama yang saya miliki di Kabupaten Pamekasan adalah pembangunan merata dari bawah, berkeadilan, berkelanjutan, berdasarkan nilai local wisdom," jelas mantan DPRD Provinsi Jawa Timur itu.

Tokoh muda Nahdlatul Ulama ini menyampaikan, lima program prioritas yang telah dirancang itu berjalan sesuai harapan. Di bidang kesehatan, ada program Pamekasan Call Care (PCC) yang memudahkan masyarakat dalam mendapat layanan kesehatan gratis, mulai konsultasi hingga pelayanan jasa antar jemput pasien ke fasilitas kesehatan.

"Kemudian, di bidang pendidikan, saya memberikan beasiswa santri meliputi santri tidak mampu, santri berprestasi dan santri penghafal Alqur'an. Tahun 2021 ini ada 2.000 santri yang dikirim ke beberapa pondok pesantren. Selain itu, ada beasiswa kedokteran dan fasilitasi pemkab terhadap pemuda-pemuda desa yang ingin melanjutkan ke sekolah tinggi kedinasan," terangnya.

Bidang ekonomi, lanjut dia, pihaknya telah melatih ribuan masyarakat melalui program wira usaha baru (WUB), tidak hanya mendapat pelatihan, tetapi juga ada bantuan modal dengan bunga nol persen, bantuan alat, hingga fasilitasi pemasarannya, baik online maupun offline.

"Saya memilih jabatan ini sebagai alat perjuangan dan pengabdian. Kalau jabatan ini dijadikan tujuan, maka akan mengalami krisis nilai," tegasnya.

Oleh karena itu, sejak dirinya menjabat orang nomor satu di Pamekasan telah mendapat beberapa penghargaan dari sejumlah lembaga buah manis dari kerja kerasnya. Pada 100 hari kerja pertama, pihaknya sukses mendirikan mall pelayanan publik sebagai upaya memudahkan pelayanan kepada masyarakat. Langkah itu memperoleh penghargaan museum rekor Indonesia (Muri).

"Saya mendorong bagaimana aparatur sipil berpikir kebaruan, berpikir habit yang tidak produktif kepada habit yang lebih produktif," pungkasnya. (Adv/*).