JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Sebanyak sepuluh kelompok tani (Poktan) tembakau di wilayah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur mendapat pelatihan sekolah lapang (SL).

Sepuluh Poktan itu terdiri dari Kecamatan Batumarmar (Desa Ponjanan Barat, Poktan Rantai Kuning), Pasean (Sana Daya, Poktan Tunas Kelapa), Waru (Tampojung Guwa, Poktan Melati Putih Guwa dan Waru Timur, Poktan Gunung Permai), Pakong ( Palalang, Poktan Al Barokah), Palengaan (Rek Kerrek, Jaya Abadi Gunung Tangis), Kadur (Pamoroh, Oray Jaya), Larangan (Lancar, Sekar Wangi Lancar), Pagantenan (Tebul Timur, Karya Murni), dan Proppo (Samiran, Mekar Sari).

Petani tembakau yang tergabung dalam Poktan tersebut akan mendapat bimbingan mengenai cara bercocok tanam tembakau sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh pabrikan rokok.

Program pelatihan dari dana DBHCHT tahun anggaran 2021, dimotori oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan, sebagai wujud untuk meningkatkan kualitas tembakau di Bumi Gerbang Salam.

Kepala Bidang Produksi Pertanian DKPP Pamekasan, Achmad Suaidi mengatakan, 10 Poktan yang mendapat pelatihan SL  tersebar di 10 kecamatan yang berada di Bumi Gerbang Salam. Mereka difasilitasi langsung oleh petugas yang telah mengikuti workshop sekolah lapang Good Agricultural Practical.

Menurutnya, program ini akan dilakukan secara berkala dengan cara mendatangi setiap Poktan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Hal itu dilakukan lantaran masih dalam penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Saat ini masih suasana PPKM, jadi kami masih melakukan pelatihan secara intern. Kemudian, disisi akhir nanti kami akan mencoba mendatangkan pelatih dari pabrikan. Karena ada keinginan dari teman-teman pabrikan untuk bisa langsung melakukan komunikasi dan edukasi kepada petani," pungkasnya. (did)