JATIMPOS.CO/BONDOWOSO - Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Warga Binaan mempraktikkan cara memadamkan api saat pelatihan oleh petugas pemadam kebakaran (Damkar) di halaman Lapas Klas II B Bondowoso, Rabu (22/9/2021).

Pelatihan dan simulasi pemadaman api tersebut sebagai langkah kesiapsiagaan dan pengamanan petugas lapas ketika sewaktu-waktu terjadi kebakaran di wilayah lapas setempat.

Menurut Kalapas Bondowoso Sarwito mengatakan bahwa pihaknya mendapat perintah dari atasan untuk melakukan simulasi kebakaran.

" Setelah kita koordinasi dengan Damkar, maka hari ini kita laksanakan simulasi, agar kita paham tentang mencegah terjadinya kebakaran serta penggunaan alat pemadam kebakaran dengan benar," katanya.

Kegiatan simulasi ini kita lakukan agar kejadian seperti di Lapas Tanggerang tidak terjadi di lapas Bondowoso.

" Makanya kita selalu antisipasi, kemaren kita sudah ricek dengan PLN, dari mulai instalasi, kondisi listrik serta listrik di kamar tahanan, dan Alhamdulillah dari PLN menyampaikan bahwa listrik di sini masih standar dan aman, jadi tidak akan terjadi korsleting, " ungkapnya.

Ditanya terkait alat pemadam kebakaran, pihaknya sudah menyediakan sekitar 15 alat ringan pemadam kebakaran.

" Kita mempunyai 15 peralatan ringan, untuk perawatan dan isi ulang kita sudah koordinasi dengan Damkar," ujarnya.

Sementara menurut Kasat Pol PP Bondowoso Slamet Yantoko menjelaskan bahwa pihaknya memberikan pengertian dan pemahaman kepada petugas Lapas tentang bagaimana jika terjadi kebakaran.

" Tadi kita sudah mempraktekan jika terjadi kebakaran, kuncinya hanya ketenangan karena dengan ketenangan akan memudahkan kita untuk matikan api, jadi kita lihat titik mana api itu berasal, maka itu yang harus kita padamkan dulu," jelasnya.

Seperti yang kita ketahui kejadian di Lapas Tanggerang, kita harus bergerak memberikan sosialisasi kepada masyarakat di semua titik rawan kebakaran.

" Kita mempunyai program yaitu Patroli Dan Sosialisasi Tentang Titik Rawan Kebakaran (Roti Bakar) bahwa Damkar akan aktif melaksanakan sosialisasi di seluruh instansi dan sekolah-sekolah," paparnya.

Kita menghimbau kepada semua instansi dan sekolah-sekolah untuk tidak memasang listrik sembarangan, harus dipasang oleh ahlinya untuk mengantisipasi terjadinya korsleting listrik yang berakibat terjadinya kebakaran. (Eko).