JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam menginginkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur ikut mendorong gerakan sholat berjemaah di Masjid Agung Asy-Syuhada.

Keinginan mendorong gerakan sholat berjamaah itu bermula pada saat dirinya menjabat sebagai Bupati Pamekasan. Hal itu disampaikan Mas Tamam pada saat menggelar silaturrahim bersama Takmir Masjid agung Asy Syuhada di Peringgitan Dalam Mandhapa Aghung Ronggosukowati, Selasa (11/1/2022).

Pantauan wartawan jatimpos.co, Bupati Mas Tamam didampingi Asisten 1, Sigit Priyono dan Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setdakab Pamekasan, Abrori Rais.

Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam menyampaikan, dirinya sejak awal menginginkan adzan yang berkumandang di masjid agung Asysyuhada bisa didengar oleh semua kantor organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Pamekasan untuk mendorong gerakan solat berjamaah berjamaah.

"Setiap adzan di Kabupaten Pamekasan, di situ (masjid agung Asysyuhada, red) kan ada radio, nanti relay ke semua kantor pemerintahan, sebelum adzan diumumkan bahwa akan dikumandangkan adzan duhur," katanya.

Menurutnya, pengumuman tersebut berisi ajakan kepada aparatur sipil negara untuk melaksanakan solat berjamaah bersama di masjid Agung Asysyuhada. Karena masjid tersebut menjadi salah satu simbol Pamekasan. Setiap OPD tinggal menyiapkan pengeras suara kecil tanpa menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

"Semuanya nyambung nanti, kantor Kecamatan Kota, kantor kelurahan juga, kalau kantor Kecamatan Pasean kan tidak mungkin. Ya, perkara nanti yang mendapat hidayah segera berangkat alhamdulillah, jika yang belum, itu kita terus biasakan mendengarkan adzan," ungkapnya.

Tokoh muda Nahdlatul Ulama ini mengungkapkan, adzan masjid Agung Assyuhada tersebut nantinya menjadi referensi adzan di lingkungan Pemkab Pamekasan agar kinerja dan pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan sebagaimana mestinya.

"Nanti akan ada surat edaran bupati yang disampaikan kepada aparatur sipil. Kita akan matangkan di internal untuk menjadi bagian dari sukses gerakan solat berjamaah. Karena saya berpikir membangun kebiasaan baru memang butuh waktu lama. Di permerintahan juga begitu," ungkapnya.

Dia memungkasi, gerakan solat berjamaah nantinya tidak hanya untuk waktu dzuhur jika telah menjadi kebiasaan sehari-hari. Tentu, hal tersebut menjadi harapan bersama sebagai upaya memakmurkan masjid di bumi Gerbang Salam. (did).