JATIMPOS.CO/LUMAJANG - Gubernur Jawa Timur yang juga Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Kamabida) Pramuka Jatim Khofifah Indar Parawansa meresmikan pembangunan 50 Unit Hunian Sementara (Huntara) bagi penyintas Awan Panas Guguran (APG) Semeru di desa Sumber Mujur Kec.  Candipuro Kab. Lumajang, Jumat (11/2).

Peresmian ini ditandai dengan penandatanganan prasasti yang dilakukan oleh Gubernur Khofifah yang didampingi secara langsung oleh Bupati Lumajang Thoriqul Haq dan Ketua Kwarda Pramuka Jatim H. Arum Sabil.

Kegiatan pembangunan Huntara dengan target 50 Huntara dalam Bakti Pramuka Peduli Semeru diselenggarakan oleh Kwarda Pramuka Jatim bersama Kwarcab Pramuka se- Jawa Timur. Pelaksanaannya terbagi  setiap huntara dikerjakan oleh sepuluh  orang. Alhamdulillah per tanggal 10 Februari semua unit sudah selesai.

Terkait pembangunan Huntara ini, Khofifah memuji ke gotong royongan semua pihak yang bersama sama membantu meringankan beban masyarakat Lumajang akibat APG Gunung Semeru.

"Ini adalah berita bahagia kita sudah meresmikan pembangunan Huntara sebanyak 50 unit yang dikerjakan Kwarda dan Kwarcab Pramuka se-Jatim. Saya sudah ketiga kalinya ke tempat ini dan percepatan pembangunannya luar biasa. Bahkan percepatan Huntap nya juga luar biasa. Kebersamaan ini indah sekali," ungkapnya.

Khofifah menambahkan, rasa kepedulian dan kegotongroyongan ini harus tertanam dan dimiliki seluruh anggota Pramuka yang terkenal sigap dan tangguh dalam setiap kebencanaan di Jawa Timur. Terlebih, kegotongroyongan yang membuahkan percepatan dalam pembangunan ini, tak lepas dari manajemen dan komunikasi yang terjalin sangat bagus. Kecepatan proses ini diharapkan bisa dijadikan referensi bagi penanganan kebencanaan di masa depan.

"Ini bisa dijadikan referensi dalam proses relokasi di daerah lain di Indonesia. Dengan sebuah kegotongroyongan yang luar biasa dan manajemen yang sangat bagus kita bisa melihat ada sangat banyak percepatan pembangunan yang bisa kita capai," terangnya.

Selain itu, Gubernur Khofifah juga mendukung rencana Bupati Lumajang yang akan menyelesaikan Huntara  dan Huntap sebelum bulan puasa Ramadhan. Sehingga diharapkan, masyarakat, saat puasa sudah mulai bisa berpindah.

Tak hanya bangunan Huntap dan Huntara, sarana pendukung juga terus dikebut pengerjaannya. Hal ini tak lain sebagai bentuk bakti dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

"Suasananya indah sekali. Saya rasa apa yang disiapkan oleh Pak Bupati ini bisa disebut Smart Village atau bahkan Smart City karena ada 2.000 hunian yang sudah terintegrasi dari sisi ekonomi, pendidikan sosial dan permukiman itu sendiri," pujinya.

Di akhir, Gubernur Khofifah berpesan agar Pramuka Jawa Timur bisa terus menjaga bakti dan dedikasi untuk terus berkontribusi kepada  masyarakat, bangsa dan negara. Hal ini penting karena Pramuka berada hampir di semua penjuru daerah di Jatim bahkan di Indonesia dan dunia

"Tingkatkan dedikasi dan kerja yang tulus ikhlas dari seluruh jajaran Kwarda dan Kwarcab Pramuka di Jawa Timur," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Kwarda Pramuka Jatim H. Arum Sabil melaporkan, pembangunan Huntara bagi pengungsi Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru di Desa Sumbermujur terus dikebit bersamaan dengan pembangunan hunian tetap.

Total lahan yang disediakan untuk hunian seluas 81 hektar seluruhnya milik Perhutani dan dari jumlah luasan tersebut, rencananya akan didirikan 2.000 unit Huntara yang akan ditempati oleh 1.951 KK dari Desa Sumbermujur berukuran 10x14 meter dengan luas bangunan 6 x4.8 meter yang terdiri dari ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi serta fasilitas penunjang lainnya.

"Dalam hal ini, gerakan Pramuka Jatim bersinergi dengan pemerintah untuk ikut serta membantu masyarakat yang terdampak bencana. Gerakan ini sebagai wujud pengamalan satya dan darma Pramuka yaitu pengabdian Gerakan Pramuka kepada masyarakat," ungkapnya.

"Seluruh kegiatan pembangunan Huntara ini sukses dan dapat terlaksana karena dukungan dari Pemprov Jatim Kwarda Jatim, Pemkab Lumajang dan banyak pihak untuk bersama sama bergotong royong membantu masyarakat di Lumajang," imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan bahwa pada proses pembangunan Huntap dan Huntara secara keseluruhan pada tahap pertama sebanyak 208 Huntara dan 353 Huntap sudah terselesaikan. Sejak Desember hingga Januari percepatan pembangunan baik huntap maupun huntara sangat terasa.

"Tahapan selanjutnya adalah menyelesaikan seluruh desain fasilitas umum, fasilitas sosial dan edukasi yang sudah kita siapkan set plannya. Sudah ada empat fasilitas umum tuntas dibangun," kata Thoriqul.

Kepada stakeholder, Non Goverment Organization (NGO), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) serta relawan, Thoriqul menyampaikan bahwa seluruh desain dan site plan sudah terselesaikan dan dilengkapi pula dengan SK Bupati.

"Kami sudah siapkan seluruh desain dan site plannya. Jika ada NGO dan LSM yang ingin memberikan donasi bisa segera memberikan informasi bentuk donasinya dan akan saya siapkan segera SK terkait penanganannya," ujarnya

Lebih lanjut, Thoriqul menyebutkan bahwa aliran listrik bisa segera terpasang pada akhir Maret mendatang. Juga dicanangkan akan terpasang, air bersih pada April akan terselesaikan

"Insyaallah sebelum puasa masyarakat terdampak bisa tinggal di huntap dan huntara yang sudah disiapkan secara bertahap," tuturnya

"Begitu terasa sekali Dasa Dharma Pramuka 'Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia' di lokasi Bumi Semeru Damai ini," pungkasnya.

Sebagai informasi, Bumi Semeru Damai (BSD) merupakan sebuah usulan nama yang akan dipakai sebagai nama lokasi relokasi di Desa Sumbermujur ini. (*)