JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Akhir-akhir ini peternak hewan berkuku genap di wilayah Provinsi Jawa Timur mulai diramaikan dengan adanya wabah atau penyakit mulut dan kaki (PMK). Penyakit yang dikenal dengan Foot and Mouth Disease tersebut menyerang hewan yang memiliki kuku belah atau genap seperti sapi, kambing dan domba.
Mengantisipasi penyebaran penyakit PMK tersebut, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan, Madura, Jawa Timur melakukan monitoring secara aktif ke pasar-pasar tradisional yang dijadikan tempat transaksi jual beli hewan. Mulai ke Pasar Tradisional Keppo dan Pasar Tradisional 17 Agustus.
"Tim kami setiap hari Selasa dan Sabtu melakukan observasi ke pasar Keppo, langsung melakukan pemantauan dan pengecekan terhadap sapi yang ada di pasar keppo," kata Kepala DKPP Pamekasan Ajib Abdullah, Sabtu (21/5/2022).
Selama melakukan pengecekan di pasar tersebut pihaknya tidak menemukan gejala sapi yang terjangkit PMK. Sebab, sapi-sapi yang di bawa oleh para peternak sudah dilakukan pemeriksaan secara rutin.
Selain itu, pihaknya juga menerjunkan sejumlah tim khusus yang telah dibentuk untuk melakukan door to door ke kandang peternak yang ada di desa-desa yang ada di 13 kecamatan.
"Sampai saat ini ada 126 Desa yang sudah berjalan. Kami berikan suntik atau Vitamin untuk kekebalan tubuh pada sapi," papar Ajib.
Kendati demikian, dirinya berupaya semaksimal mungkin agar Bumi Gerbang Salam terbebas dari penyakit PMK tersebut.
"Untuk saat ini belum ada laporan masuk ke kami terkait sapi yang terpapar PMK, jadi kami bisa pastikan di pasar keppo aman dan insya Allah di 13 kecamatan juga aman," tutupnya. (did)